MAWAR HITAM
Masa remaja merupakan masa terindah. Istilah dari cinta monyet begitu melekat disaat remaja. Kebanyakan hanya sebatas menyukai atau kagum, belum begitu mengerti dengan arti cinta.
Risa anak yang supel dan ceria begitu banyak dikenali oleh lingkungan nya. Saking akrab nya mereka memanggil Risa dengan sebutan Adek. Kini Risa sudah memasuki masa remaja. Risa mempunyai pacar yang lebih dianggap pengagum, meskipun begitu Risa tetap fokus dengan nilai akademis dan cita-citanya.
MASA LALU RISA
------------------------------------------------------------------
Risa memang tidak mengerti arti pacaran dan gaya pacaran itu seperti apa, setelah seminggu Zidan menyatakan perasaan ke Risa, Risa ingin mengakhiri hubungan. Menyampaikan kata putus pun Risa tidak mengerti bagaimana cara nya, karena Zidan tekenal dengan perkumpulan geng yang selalu ramai dan gadjet yang belum ada disaat itu. Alhasil mereka berpisah tanpa mengucapkan kata putus dan melanjutkan kehidupan masing-masing.
Meski berbeda sekolah dan beda angkatan, Risa selalu mendapatkan informasi tentang Zidan. Informasi yang begitu cepat sampai ke telinga Risa dikarena kan hubungan mereka yang begitu direstui banyak orang tapi harus berpisah tanpa penjelasan. Kebetulan Zidan di sekolah nya banyak di kagumi oleh kaum hawa mulai dari kakak tingkat dan adik tingkat. Tidak heran karena Zidan memiliki fisik yang tinggi, putih, tampan, bersih dan rapi. Zidan juga berasal dari kalangan orang kaya.
Banyak wanita yang ingin memiliki Zidan, berbagai cara untuk mendapatkan nya. Tapi Zidan tidak tertarik pada wanita yang duluan mendatangi nya, Zidan lebih menyukai wanita cuek dan gak mudah jatuh cinta seperti Risa. Setelah putus dari Risa dan tanpa kabar dari Risa, Zidan semakin tidak karuan, sifat nya semakin nakal, sampai orang tua nya kuwalahan dengan Zidan.
Risa mendapat kan kabar bahwa Zidan terpergok berbuat mesum di sebuah taman. Sontak membuat kaget Risa, karena Zidan masih berstatus anak SMA dan sebentar lagi akan melaksanakan ujian nasional. Zidan dan kekasih nya hampir di arak sama warga disana, karena berkat bantuan dari orang tua Zidan mereka tidak jadi diarak, akan tetapi tetap di nikah kan setelah tamat sekolah.
Ketika pulang sekolah Risa bertemu dengan teman lama nya.
Fika : "Eh Risa, udah lama kita nggak jumpa, sekolah dimana sekarang?"
Risa : "Di SMA dua Fik."
Fika : "Cinta pertama mu satu sekolahan dengan aku, dia terpergok buat mesum ditaman, untung lah dia gak sama mu."
Risa : "Iya aku udah dapat kabar dari Nita. Tapi aku merasa bersalah karena aku pernah abaikan dia, dia nya jadi gak ter-arah seperti itu, padahal pas sama aku dia itu kalem dan penurut, ditambah lagi dia nya tahu kalau orang tua nya mendukung kedekatan kami."
Fika : "Jangan merasa bersalah, kamu kan begitu karena ingin fokus belajar. Mungkin ini jalan takdir nya dia."
Risa : "Benar yang kamu bilang Fik."
Risa dapat kabar kalau Zidan sudah menikahi wanita itu, dan yang lebih kaget nya Zidan sudah mempunyai anak di luar nikah. Ketika masa ujian nasional kekasih nya Zidan sudah hamil, dan terpaksa tidak bisa mengikuti ujian nasional serta dikeluarkan dari sekolah. Sedangkan Zidan masih bisa mengikuti ujian dan lolos SMA, semua karena kekuatan dan kekuasaan dari orang tua nya Zidan. Beberapa tahun kemudian Risa mendapatkan kabar bahwa Zidan telah bercerai dengan istri pertama nya setelah cerai Zidan menikah lagi dengan wanita lain dan sudah memiliki keturunan.
Risa mempunyai banyak teman, di setiap geng yang ia punya, di dalam geng tersebut pasti ada satu orang yang paling dekat dengan Risa, baik itu semasa SD, SMP, SMA, dan perkuliahan. Teman yang paling dekat tahu percis semua baik dan buruk nya Risa. Namun ketika Risa jomblo para pria tidak ada yang percaya, selalu menuduh Risa punya kekasih dan banyak cadangan. Begitu lah resiko dari orang yang terlalu ramah pada orang lain. Tapi bagaimana pun juga Risa harus mempunyai sifat yang ramah, karena ia merupakan tenaga kesehatan dan pemilik usaha makanan. Jika Risa tidak ramah maka akan membuat jelek karir nya serta menurunkan performa usaha pribadi nya.
Semasa sekolah dan kuliah tidak ada yang bisa membuat Risa serius untuk menjalin hubungan, ada yang hanya bertahan satu hari, satu Minggu, satu bulan dan yang paling lama delapan bulan. Semua laki-laki yang dekatin Risa angkat tangan, tidak ada yang sanggup menghadapi sifat cuek dan badmood nya Risa. Bahkan beberapa dari mereka pernah mengatakan hampir gila dalam menghadapi sifat Risa. Itu semua di karena kan Risa yang tidak mudah untuk jatuh cinta. Risa akan nurut pada orang yang berhasil membuat nya jatuh cinta.
CLBK
-----------------------------------------------------------------
Di dunia pekerjaan Risa mulai serius untuk menjalin hubungan bersama pria. Pria yang Risa terima kembali dalam kehidupan nya bernama Agil. Agil juga merupakan teman SD Risa, namun semasa SD Risa tidak mengenali Agil, bahkan sama sekali tidak ingat dengan Agil.
Risa yang tidak ingin membuang waktu dalam berpacaran, ia pun meminta keseriusan Agil berupa pertunangan dan menabung nikah. Agil menyanggupi menabung nikah dengan Risa, karena dalam hal pertunangan Agil belum mempunyai biaya.
Agil : "Sayang minta berapa untuk bisa Abang nikahin? Biar tahu sampai berapa tabungan nya."
Risa : "Adek minta nya yang gak memberatkan Abang dan juga tidak merendahkan adek."
Agil : "Bilang aja sayang berapa nya."
Risa : "Adek minta segini (.... Juta). Ini angka yang adek mau sendiri bang, kalau dari keluarga adek pasti minta lebih dari itu, tapi tenang saja yang mau nikah kan kita, jadi adek kasih pengertian sama keluarga pasti mereka mengikuti keinginan adek."
Agil : "Oke sayang, mudah-mudahan Abang bisa mengumpulkan nya."
Risa dan Agil berkomunikasi via WhatsApp dikarenakan Agil yang masih bekerja diluar kota. Sekali sebulan Agil Pulang ke Pekanbaru selama satu Minggu untuk melepaskan penat selama bekerja. Tiba lah hari dimana pertama kali Risa dan Agil di pertemukan lagi. Karena Risa belum siap membawa Agil kerumah nya akhirnya Risa yang kerumah Agil.
Risa : "Assalamualaikum."
Kebetulan Agil yang membuka pintu, Agil berharap Risa excited dalam menyambut kepulangan nya tapi ternyata malah sebaliknya.
Agil : "Walaikumsalam, masuk lah dek."
Risa : "Iya bg. Ada ibuk (salam mama nya Agil yang sedang melipat baju di ruang tengah) apa kabar ibuk, sehat?"
Mama Agil : "Alhamdulillah sehat, udah lama banget Risa gak kesini lagi."
Risa : "Hehe iya buk, selama kami putus waktu itu Risa segan untuk main kesini lagi."
Kebetulan mama Agil sedang video call sama adik nya.
Tante Agil : "Siapa itu kak, pacar nya Agil?"
Mama Agil : "Iya pacar nya, dulu mereka pernah pacaran juga tapi putus. Nah ini orang nya." (Sambil arahkan hp ke muka Risa)
Risa tersipuh malu karena baru CLBK Risa sudah langsung dikenalkan sama keluarga nya Agil.
Ante Agil : "Cantik, nikah kan cepat Agil jangan lama-lama."
Mama : "Iya dikumpulin lah dulu uang nya."
Agil : "Iya nte, insyaAllah."
Agil sambil siap-siap untuk pergi malam Minggu bersama Risa, Agil yang baru siap mandi dengan pede nya berhanduk di depan Risa dan mama nya, Risa berpaling wajah dan fokus ke layar hp mama nya Agil yang masih video call. Risa berkata di dalam hati, "Ya ampun ini anak gak ada berubah nya, masih pede berhanduk di depan aku."
Risa : "Cepat bang pasang baju nya."
Agil : "Iya adek."
Setelah Agil sudah siap, mereka pun berpamitan ke mama nya Agil untuk keluar malam Minggu sekedar jajan diluar.
Agil : "Abang pakai baju seperti ini gak apa kan? Karena baju belum ada Abang cuci pas sebelum pulang."
Risa : "Iya gak apa Abang, adek gak lihat Abang dari fisik, penampilan atau pun harta, adek terima Abang apa adanya."
Agil : "Yaudah yok pergi, mau jajan kemana kita."
Risa : "Terserah Abang kemana."
Agil : "Gak ada tempat terserah sayang, bilang aja sayang."
Risa : "Yaudah ke pedagang kaki lima di pinggiran jalan Purwodadi sayang. Adek mau cilok dan kebab."
Agil : "Ayok sayang."
Sepanjang jalan Agil dan Risa bercengkrama diatas motor, menanyakan kerjaan Agil, kesetiaan Agil selama hubungan jarak jauh, bercanda diatas motor hingga Risa geram dan menggigit bahu Agil sampai berjejak.
Risa : "Eh sayang maaf tadi terkuatkan ya gigitan nya, habis nya adek geram sama sayang."
Agil : "Sakit sebenarnya sayang, tapi gak apa demi sayang, kalau mau gigit lagi gigit lah."
Risa : "Nggak ah sayang." (Sambil usap bekas gigitan)
Tiba lah ditempat tujuan belanja Risa, Risa sibuk memilih pedagang mana yang sekira nya cocok dengan lidah nya Risa. Ketika Risa memilih makanan tidak disangka ia ketemu dengan adik ipar kakak nya. Ternyata Evan beserta teman nya sudah melihat Risa sedari tadi.
Evan : (Melambaikan tangan dan melontarkan senyuman)
Risa : "Eh ada Evan, udah lama nongkrong disini."
Evan : "Baru Ris.
Risa : "Ini Evan datang dari harapan raya sama teman?"
Evan : "Nggak Ris, teman Evan ini tinggal di belakang sini."
Risa : "Ooh gitu. Yaudah lanjut lah, Risa pulang dulu ya udah siap belanja nya."
Evan : "Oke hati-hati di jalan ya."
Evan setelah ketemu Risa yang jalan bareng sama pacar, ternyata langsung melaporkan ke Abang nya. Dari kejadian itu hubungan Risa dengan Agil tidak bisa di tutupi lagi. Hal itu tidak buat masalah bagi Risa karena Risa dan Agil sudah serius untuk menikah.
Sampai lah Risa dan Agil dirumah, mereka menyantap makanan yang sudah di beli bersama mama dan adik-adik nya Agil.
Agil : "Sayang, kalau Abang belum bisa nabung di bulan ini boleh? Karena Abang mau pasang instalasi rumah."
(Rumah yang baru Agil bangun untuk orang tua nya)
Risa : "Gak apa-apa sayang, pasang aja dulu soalnya gak enak juga lihat kabel yang melintang kesana kemari."
Agil : "Makasih sayang, bulan besok Abang janji akan nabung sama sayang."
Risa : "Iya sayang."
Di hari weekend mereka bermain badminton agar badan terasa lebih sehat dan bugar. Main di halaman rumah Agil. Risa memvideokan kegiatan olahraga mereka menggunakan tripod. Hari yang bahagia bisa main bersama dengan sang kekasih.
Risa mempunyai usaha makanan online serta catering. Persiapan dari belanja, masak dan mengantarkan Risa sendiri yang melakukan nya. Karena orang tua Risa sibuk disekolah. Ketika Agil sedang berada di Pekanbaru ia meminta temanin ke pasar.
Risa : "Sayang temanin adek ke pasar ya pagi ini."
Agil : "Oke sayang."
Sesampai nya di pasar Agil selalu memegang tangan Risa karena kondisi pasar ramai.
Agil : "Beli apa-apa saja sayang."
Risa : "Banyak sayang, sayang ikutin aja adek ya."
Agil : "Oke sayang."
Setiap bahan belanja yang di beli Risa selalu di pegang oleh Agil, Risa tidak ada membawa beban apapun."
Risa : "Sayang bagi sedikit belanjaan nya biar sayang gak terlalu berat."
Agil : "Gak usah sayang, sayang pegang Abang aja biar gak hilang."
Risa : "Haha sayang ini. Adek makin sayang sama Abang. Eh tapi kita belanja bareng gini di pasar seperti udah suami istri ya."
Agil : "Iya sayang, mudah-mudahan segera nikah kita."
Risa : "Aamiin."
Mereka pun sudah selesai belanja dipasar, dan pulang menuju rumah Agil, sebelum melanjutkan kegiatan catering nya Risa beristirahat dulu dirumah Agil.
Mama Agil : "Banyak belanjaan nya Ris."
Risa : "Iya buk, belanjaan untuk catering."
Mama Agil : "Ooh, banyak pesanan nya?"
Risa : "Alhamdulillah lumayan banyak buk."
Mama Agil : "Setiap hari pesanan nya?"
Risa : "Tergantung mereka buk, tapi akhir-akhir ini mereka sering pesan buk."
Mama : "Ooh bagus lah tu."
Risa : "Hehe iya buk, Alhamdulillah. Ibuk lagi masak apa?"
Mama Agil : "Lagi buat keripik pisang sama tetangga."
Risa : "Ooh iya buk, Risa ke dalam dulu ya buk di panggil Agil."
Mama Agil : "Iya Risa masuk lah. Ambil aja minuman nya sendiri ya."
Risa : "Iya buk."
Risa baring di ruang tengah untuk meluruskan pinggang nya.
Agil : "Sayang pasti capek ya belanja di pasar tadi. Mau Abang temanin pas pengantaran."
Risa : "Iya capek sayang, tolong pijit kan tangan adek sayang"
Agil : "Sini sayang Abang pijitin."
Risa : "Tentang pengantaran itu gak apa-apa adek sendiri aja sayang, soalnya sayang juga capek dan lokasi nya jauh. Nanti juga payah bawa makanan nya pakai motor sayang."
Agil : "Capek untuk sayang kan gak masalah. Atau sayang gak mau Abang di lihat teman-teman Abang ipar jadi mereka gak bisa godain sayang lagi."
Risa : "Gak itu juga lah sayang. Lagian disana sepi, orang sibuk kerja dan mereka udah pada punya istri."
Agil : "Ooh gitu, Iyadeh sayang. Pokoknya jangan genit ya sama cowok lain." (Sambil pegang hidung Risa)
Risa : "Nggak akan sayang. Yaudah adek pulang dulu ya siapin pesanan. Nanti adek kabari sayang pas pengantaran. Makasih pijitan nya sayang."
Agil : "Iya sayang sama-sama. Hati-hati di jalan. Gak perlu Abang antar kan?"
Risa : "Nggak sayang masih terang ini."
Ketika mau pulang mama Agil memanggil Risa.
Mama Agil : Risa tunggu sebentar, ini ada keripik pisang untuk dimakan dirumah. Sedikit bisa ibuk kasih, ramai pembagian sama tetangga."
Risa : "Merepotkan ibuk saja, hehe. Gak apa buk, segini aja Risa udah senang buk. Makasih ya buk."
Mama : "Iya sama-sama. Hati-hati di jalan."
Risa : "Iya buk. Assalamualaikum."
Mama Agil & Agil : "Walaikumsalam."
Tiba selesai pengantaran catering Risa mampir ke rumah Agil.
Risa : "Sayang udah siap adek antar makanan nya. Tapi adek lapar, jadi tadi adek beli bakso. Makan bareng yok?"
Agil : "Abang baru siap makan sayang."
Risa : "Heemm."
Agil : "Iya iya ayok makan."
Risa : "Nah gitu dong sayang, adek suapin ya."
Risa menyuapi Agil. Kebiasaan Risa yang suka mengabadikan di setiap momen, tidak pernah tinggal, akhirnya Risa juga memvideokan sedang menyuapi Agil.
Siklus kegiatan catering Risa selalu begitu, ketika ada Agil selalu minta temanin ke pasar dan ketika pulang pengantaran selalu ke rumah Agil. Ketika sibuk dan capek Risa tidak mempedulikan diri nya sehingga setiap selesai pengantaran catering ia selalu merasa lapar.
Risa : "Sayang adek lapar, tadi gak sempat makan."
Agil : "Sayang pedulikan dulu diri sayang, masa sayang jual catering tapi gak ada makan."
Risa : "Adek udah gak selera kalau udah sibuk sayang."
Agil : "Yaudah makan dirumah Abang aja, Abang ambil dulu ya."
Risa : "Ikut sayang."
Setelah selesai makan mereka bercerita sebentar. Risa pun dapat tugas dari Agil untuk memijit nya. Badan Agil menelungkup jadi Risa menginjak badan Agil mulai dari baju sampai kaki nya.
Risa : "Jadi upah makan adek disini mijit sayang lah."
Agil : "Hahaha nggak lah sayang. Hari ini Abang capek banget sayang, tadi buat kandang ayam dari pagi sampai sore."
Risa : "Ooh pantes lah sayang capek banget kelihatan nya pas adek baru datang."
Agil : "iya sayang, makanya Abang minta pijit."
Risa : "Bagaimana rasa nya sayang, udah enakan?"
Agil : "Udah sayang. Makasih ya."
Risa : "Sama-sama sayang. Kalau gitu adek pulang ya."
Agil : "Iya tapi tunggu bentar Abang ambil motor antar sayang, udah malam ini."
Sesampai nya dirumah Risa dan Agil saling cium tangan, kebiasaan mereka setelah berjumpa. Agil pun kembali ke rumah nya.
Agil menepati janji nya untuk menabung di bulan berikutnya ketika ia kembali lagi ke Pekanbaru. Karena Risa selama ini hanya memakai kartu ATM mama nya, jadi Risa memilih tabungan berupa uang cash dan dimasukan kedalam celengan.
Agil : "Sayang Abang nabung 1.5 juta perbulan cukup rasanya?"
Risa : "Cukup-cukup saja sayang, tapi waktu ngumpulnya bisa lama."
Agil : "Iya soalnya pengeluaran banyak sayang, belum lagi kasih mama Abang 500 ribu satu bulan. Uang sekolah adek Abang juga."
Risa : "Kalau adek Abang bukan nya ayah yang bayarin, ayah Abang kerja kan?"
Agil : "Iya tapi mama minta bantu Abang, jadi Abang sebagai anak harus bantu."
Risa : "Okelah sayang, besok udah agak lapang naikin angka tabungan sayang ya biar cepat terkumpul nya."
Agil : "Iya sayang."
Suatu hari Risa sedang bercengkrama dengan mama nya. Mama nya Risa menyinggung persoalan tentang CLBK nya Risa dengan Agil.
Mama Risa : "Adek iya balikan lagi sama Agil?"
Risa : "Iya ma."
Mama Risa : "Kenapa tiba-tiba mau balikan sama dia? Bukan nya dulu adek putusin dia karena gak bisa berhenti merokok dan gak sholat?"
Risa : "Iya ma, tapi Risa mencoba kasih kesempatan kedua untuk dia."
Mama Risa : "Bukan nya adek sendiri yang bilang gak mau balikan sama mantan?"
Risa : "Emang iya ma, selama ini emang adek gak pernah balikan sama mantan, karena mereka gak ada yang berhasil buat adek cinta dan ada yang berani selingkuhin adek."
Mama : "Jadi adek cinta sama Agil?Emang si Agil yakin orang nya setia?"
Risa : "Iya ma, mudah-mudahan dia setia sama adek."
Mama Risa : "Yaudah terserah adek saja."
Bulan ke bulan sudah terlewati, namun tabungan Agil beberapa bulan ada yang kosong dikarena kan gaji Agil yang telat keluar serta kebutuhan rumah yang harus Agil bayar.
Agil : "Sayang Abang gak nabung ya bulan ini karena mama minta belikan mesin cuci."
Risa : "Rusak lagi mesin cuci nya sayang? Bukan nya baru sayang kasih uang untuk perbaiki?"
Agil : "Iya udah Abang kasih sayang, tapi mesin cuci itu sering rusak."
Risa : "Beli lah sayang, tapi saran adek beli merk yang bagus biar gak kejadian rusak seperti itu lagi. Biar mahal yang penting awet, tapi saran adek Abang bagi dua atau bagi tiga biaya nya sama adek Abang, biar Abang tetap bisa isi tabungan walaupun 500 ribu, yang penting gak kosong sayang."
Agil : "Adek Abang gak bisa sayang gaji mereka kecil, Sabrina bayar cicilan motor, Wahyu sibuk perbaiki motor nya. Jadi mesin cuci yang biasa aja Abang beli."
Risa : "Yaudah terserah sayang aja, semoga gak ada kosong lagi tabungan nya."
Agil : "Iya sayang."
Agil menyuruh Risa untuk main ke rumah nya dan silaturahmi ke mama nya meski Agil sedang tidak ada dirumah agar bisa lebih dekat ke calon mertua.
Agil : "Sayang ke rumah mama dong, masa pas ada Abang baru sayang main ke rumah."
Risa : "Sayang, adek ke rumah sayang itu saja sudah segan dan sembunyi dari orang tua, meski sayang lagi libur kita ketemu nya satu atau dua kali bukan setiap hari juga kan?"
Agil : "Iya padahal Abang mau nya setiap hari ketemu sama sayang pas lagi libur."
Risa : "Nggak bisa sayang, adek kan bantu mama di kantin, urus pekerjaan rumah, dan buat pesanan catering, jadi udah capek duluan sayang, makanya gak ada main kerumah mama."
Agil : "Iya tapi usahakan ya sayang."
Risa : "Iya sayang, lusa adek main kerumah mama. Memang nya adek kurang pendekatan apa sayang? Pas kita putus aja adek masih main kerumah sayang tanpa ada sayang dirumah."
Agil : "Sekali itu aja sayang."
Risa : "Tapi jadi lah dari pada nggak ada sama sekali sayang."
Agil : "Iyadeh sayang."
Risa pun main kerumah Agil untuk memenuhi janji agar bisa lebih dekat dengan calon ibu mertua. Tidak lupa membawa buah tangan.
Risa : "Assalamualaikum."
Mama Agil : "Walaikumsalam, masuk Ris."
Risa : "Iya buk, eh ada Salwa, lagi libur Salwa?"
(Salwa menyalami Risa)
Risa : "Ini buk ada sedikit kue."
Mama Agil : "Pakai segala bawa makanan Risa. Iya Atuk nya yang antar kesini tadi malam."
Risa : "Nggak apa-apa buk. Berapa lama libur nya Salwa?"
Salwa : "Dua Minggu kak, seminggu dirumah kakek, seminggu disini. Disini udah tiga hari."
Risa : "Ooh iya Salwa."
Mama Agil sibuk dengan pekerjaan rumah melipat kain dan menjemur kain, meski sibuk masih sempat untuk buat minuman Risa.
Risa : "Ibuk gak usah repot-repot, nanti kalau haus Risa ambil sendiri."
Mama Agil : "Haha nggak repot cuma buat teh saja. Minum Risa, ini kue nya juga di makan ya."
Risa : "Makasih buk, ada yang bisa Risa bantu?"
Mama Agil : "Nggak ada, ini bentar lagi juga siap. Capek nya ibuk di bagian cuci kain karena mesin cuci rusak."
Risa : "Iya kemarin Agil ada cerita buk, jadi memang gak bisa di perbaiki lagi ya buk mesin nya?"
Agil : "Iya Agil sudah kasih uang untuk perbaiki tapi rasa nya sayang aja kalau mesin nya nanti rusak lagi. Uang nya pun sudah terpakai juga untuk belanja."
Risa : "Iya buk bagusnya beli aja yang baru soalnya sudah sering rusak."
Mama Agil : "Itu lah tunggu Agil pulang dan gajian."
Risa : "Iya buk."
Risa sudah lumayan lama main dirumah Agil, akhirnya ia pamit pulang ke mama Agil dan Salwa.
CEMBURU
-------------------------------------------------------------------
Disetiap ketemuan Agil selalu memeriksa handphone nya Risa, berbanding terbalik dengan Risa yang sama sekali tidak mau pegang atau pun periksa isi handphone nya Agil. Tidak ada hal apapun yang disembunyikan oleh Risa, segala isi chat dari pertama balikan sama Agil masih tetap utuh gak ada yang di hapus. Sampai lah Agil ketemu beberapa chat cowok yang selalu berusaha mendekati Risa.
Agil : "Sayang Alex ini siapa, kenapa sering banget chat sayang?"
Risa : "Ooh Alex, dia itu teman pelatihan adek dulu waktu di Dinas Perindustrian dan Perdagangan."
Agil : "Tapi kenapa gatal banget dia nya chat sayang berkali-kali setiap hari dan telponin sayang?"
Risa : "Naksir sama adek mungkin dia nya sayang. Hahaha cup cup sayang, sayang tenang aja ya, walaupun dia nya gencar untuk dekatin adek, adek tetap gak mau sama dia. Sayang bisa lihat sendiri kan bagaimana respon adek ke dia, chat dia adek cuekin setelah tahu gak penting dan telfon dari dia gak pernah adek angkat."
Agil : "Janji ya sayang, soalnya banyak cowok yang dekatin sayang."
Risa : "Iya sayang adek, lagian chat mereka adek masukin ke daftar arsip tanda gak penting."
Risa tipe orang yang gak mau ribet dengan soal perasaan, gak mau hal kecil membuat pertengkaran di hubungan mereka, karena Risa memang sesayang dan secinta itu sama Agil, meskipun dia gak menunjukkan secara langsung, karena Risa orang yang gak pandai dalam mengekspresikan perasaan. Akhirnya Risa dengan sengaja memberikan semua email dan pasword sosial media nya ke Agil. Sampai ke WhatsApp pun Risa mau duplikasi kan ke handphone nya Agil.
Risa : "Sini handphone sayang, adek mau masukin sosmed adek di handphone sayang, jangan pernah di keluarin ya."
Agil : "Iya sayang."
Risa : "WhatsApp juga ya sayang."
Agil : "WhatsApp gak usah lagi sayang, itu sudah terlalu pribadi dan lagian nanti dia keluar sendiri dari sistem."
Risa : "Nggak apa sayang, isian chat sayang tahu semua nya gak apa, adek gak mau karena salah paham kita berantem."
Karena rasa haru dengan sikap nya Risa ke Agil, Agil mencium kening nya Risa.
Agil : "Makasih ya sayang, tapi serius gak usah, cukup sosmed saja."
Risa : "Okelah kalau begitu. Sama-sama sayang."
Di sosmed Risa banyak cowok yang ngeinbox dan ngeDM Risa, dari sejak awal pertama buka akun, isian itu semua tidak ada yang Risa hapus. Karena sosmed Risa sudah di pegang oleh Agil, setiap chat baru yang masuk Agil lah yang membalas nya.
Agil : "Banyak banget ternyata cowok yang chat sayang di sosmed, jujur Abang cemburu walaupun sudah lama chat nya."
Risa : "Kenapa sayang harus cemburu, mereka kan gak ada adek respon sayang."
Agil : "Iya sayang, ini baru Abang pegang sosmed sayang banyak juga chat yang masuk, jadi Abang balas aja kalau sayang punya Abang."
Risa : "Balas saja sayang, gak ada masalah bagi adek."
Bagi Risa yang utama itu adalah pasangan nya, bagaimana pun ia ingin pasangan bahagia bersama dirinya, sosmed hal kesekian bagi Rania. Tetapi ada hal yang selalu Rania ingatkan ke Agil untuk jangan bermain api di belakang nya dan jangan pernah selingkuh, karena persoalan perselingkuhan merupakan hal yang tidak bisa Rania terima dan maafkan.
Risa : "Sosmed sayang memang sengaja Risa gak minta, tapi tolong sayang untuk setia, jangan pernah selingkuh."
Agil : "Iya sayang, lagian mana kan mungkin Abang selingkuh, sekarang ini bukan untuk main-main lagi sayang, kalau dulu iya tapi sekarang nggak, apalagi kita mau menikah."
Risa : "Buktikan ya sayang. Karena sekali selingkuh bersujud pun Abang dikaki adek tetap gak akan mau adek terima lagi."
Agil : "Iya sayang."
ROYAL
-----------------------------------------------------------------
Risa tipikal orang yang tidak suka meminta sesuatu ke pasangan nya. Meskipun ada barang yang ia inginkan, akan tetapi ia berusaha untuk membeli nya sendiri. Hal untuk makanan pun rasa segan teramat dalam jika harus Agil yang bayar semua nya, bahkan Risa sering menawarkan untuk bagi dua saja atau pakai uang Risa saja. Agil menolak karena ia merasa hal itu merupakan tanggung jawab nya dalam membahagiakan Risa. Ketika Agil kembali lagi ke Pekanbaru, Agil mengajak Risa ke accesories handphone untuk mengganti punya Risa.
Agil : "Sayang ayok kita ke accesories handphone ganti anti gores dan casing handphone sayang."
Risa : "Gak usah sayang, biar Risa ganti sendiri besok."
Agil : "Cepat lah sayang jangan ditolak."
Risa : "Heem yaudah ayok, tapi makasih ya sayang."
Agil : "Sama-sama sayang Abang."
Sesampai nya mereka ditempat accesories, mereka pun memilih anti gores dan casing handphone yang cocok untuk handphone nya Risa, barang kualitas bagus yang Agil pilih. Selagi menunggu, mereka berselfi menggunakan handphone Agil. Handphone Agil tempat koleksi Selfi Risa dan mereka berdua.
Beberapa Minggu setelah Agil membelikan casing handphone untuk Risa, Risa membelikan barang pribadi Agil melalui olshop orange. Mulai dari baju, celana, dan sepatu. Begitu lah Risa yang diberi kan sedikit akan membalas lebih banyak untuk orang yang ia sayang, sifat balas budi di diri Risa sangat kental. Barang online yang di pesan oleh Risa langsung tertuju ke alamat rumah orang tua nya, ketika barang sampai adik atau mama nya yang menerima, karena posisi Agil yang masih berada di luar kota.
Agil : "Sayang makasih banyak untuk barang yang sayang beli, banyak banget sayang."
Risa : "Iya sama-sama sayang, cepat pulang ya biar bisa di tes langsung barang nya."
Agil : "Iya sebentar lagi Abang pulang sayang."
Risa : "Oke sayang."
Waktu Agil libur telah tiba. Risa pergi ke rumah Agil untuk melihat langsung barang yang sudah di beli, semua barang yang di beli cocok di badan Agil. Tidak lupa mereka berfoto di depan kaca sebelum mereka keluar malam Minggu.
Risa : "Alhamdulillah cocok sama sayang, jadi tambah ganteng (bisik ke telinga Agil)
Agil : (Agil senyum sambil cubit hidung Risa) "Yok keluar cari jajan."
Risa : "Ayok. Tapi mama mana? Tidur?"
Agil : "Iya lagi sakit kepala."
Risa : "Kecapean lagi mama sayang?"
Agil : "Bisa jadi sayang, karena pikiran juga."
Risa : "Hem iya sayang, semoga cepat sembuh mama ya."
Agil : "Amin sayang."
Seperti biasa mereka jajan di tempat pilihan Risa dan menu makanan yang Risa sukai. Sambil makan mereka pun berbincang.
Risa : "Sayang kenapa muka nya seperti kurang semangat dan banyak pikiran?"
Agil : (Agil memberikan senyuman) "Nggak ada sayang, lanjut makan sayang."
Risa : "Nggak usah bohong sayang, cerita saja."
Agil : "Nggak apa-apa sayang, Abang gak mau beri sayang beban. Biar Abang yang urusin sendiri ya, Abang cuma mau buat sayang bahagia, yang sedih biar Abang sendiri."
Risa : "Jangan gitu sayang, adek mau nya kita sama-sama bahagia."
Agil : "Iya sayang."
Risa hanya bisa menenangkan Agil dengan sebuah genggaman tangan, dukungan atau tingkah lucu yang bisa buat Agil melupakan sejenak masalah pribadi nya. Setelah jajan mereka pulang ke rumah Agil. Mereka duduk diruang tengah, lalu Agil mengeluarkan dompet nya.
Agil : "Sayang ini tabungan nikah kita, Abang naikin jadi 2 juta ya sayang."
Risa : "Alhamdulillah sayang, semoga semakin lancar rezeki sayang, tabungan juga lancar dan kita bisa segera nikah."
Agil : "Amin ya Allah. Oiya ini uang 500 ribu untuk mama Abang, Abang kasih dulu ke kamar nya ya."
Risa : "Iya sayang."
Mereka bercanda ria disana. Agil selalu memberikan bahu nya untuk di gigit Risa, karena Agil sudah sangat memahami semua sifat Risa, baik dan buruk nya bahkan sifat kekanakan nya. Waktu terus berjalan saat nya Risa untuk pulang kerumah nya sebelum pukul 10 malam.
Risa : "Sayang adek pulang lagi ya."
Agil : "Iya sayang, seperti biasa setiap sayang pulang Abang harus antar sayang."
Risa : "Adek bisa sendiri sayang."
Agil : "Nggak, harus Abang temanin, nanti sayang di culik om-om pula."
Risa : "Iyuuhh amit- amit sayang. Yaudah ayok."
Agil : "Kiss dulu sayang."
Risa : "Pipi? Muach. Sudah."
Agil : "Kening?"
Risa : "muach, sudah."
Agil : "Bibir?"
Risa : "Ah sayang banyak mau nya." (Akhirnya Risa tempelkan jari nya ke bibir dan diberikan ke bibir Agil) "Sudah kan sayang?"
Agil : "Sudah." (Agil mencium kening Risa)
Risa : "Untung adek sayang sama Abang, kalau adek gak sayang, udah menghilang adek lihat sayang banyak mau nya. Haha."
Agil : "Jangan lah sayang, mood sayang berubah saja udah pusing kepala Abang, apalagi sayang menghilang."
PERKENALAN PERTAMA
-----------------------------------------------------------------
Risa banyak mendapatkan kiriman undangan nikah dari teman-teman nya, ketika waktu nya bersamaan dengan hari libur Agil, Risa pergi bersama Agil, kalau Agil nya tidak ada Risa pergi dengan teman perempuannya. Di salah satu pernikahan teman Risa bertemu dengan dosen nya.
Risa : "Ibuk, ketemu disini kita buk, hehe." (Salamin dosen)
Ibuk Dosen : "Iya Risa, tetangga ibuk dan bapaknya RT disini, segan ibuk kalau tidak hadir."
Risa : "Iya buk."
Ibuk Dosen : "Eh kak Niken tahun ini nikah nya bulan Agustus besok. Risa kapan?"
Risa : "InsyaAllah tahun depan buk setelah lebaran jika tidak ada halangan."
Ibuk Dosen : "Semoga dilancarkan niat baik nya ya. Oh iya mana calon nya Risa."
Risa : "Amin. Itu buk ada di depan yang baju kemeja warna kuning. Nanti kita foto bersama ya buk sama pengantin."
Ibuk Dosen : "Boleh Risa."
Setelah menyantap hidangan mereka menuju ke pelaminan untuk foto bersama. Tidak lupa Risa mengenalkan Agil secara langsung ke dosen nya.
Risa : "Ini pak buk calon suami Risa."
Agil menyalami mereka
Bapak Dosen : "Tinggi orang nya, cocok sama Risa. Yok foto bersama."
Mereka pun foto bersama, setelah itu mereka pamit pulang.
Risa : "Buk pak, kami pamit pulang dulu ya."
Ibuk Dosen : "Gak singgah dulu ke rumah ibuk?"
Risa : "Lain waktu Risa ke rumah ibuk ya, kalau sekarang masih ada yang mau di urus buk."
Ibuk Dosen : "Ooh iyalah hati-hati di jalan."
Bapak Dosen : "Kalian langgeng ya jangan putus."
Risa : "Iya pak."
Mereka langsung menuju ke pusat pembelanjaan karena Risa ingin membeli highells. Setelah selesai belanja mereka pulang kerumah Agil. Disaat berbincang dengan mama Agil datang sepasang suami istri yang sebelum nya Risa tidak tahu kalau yang datang itu adalah kakek dan nenek nya Agil. Kakek dan nenek dari paman mama nya Agil. Mereka mengantarkan baru bata untuk rumah Tante Agil yang sedang di bangun.
Nenek & kakek : "Assalamualaikum."
Mama Agil : "Walaikumsalam, masuk lah mai."
Mata nenek Agil langsung tertuju pada Risa, ia seperti kagum dan ada rasa suka ke Risa. Rasa penasaran nya pun muncul dan segera mendatangi mama Agil yang berada di dapur untuk buat minuman.
Nenek Agil : "Siapa anak gadis di depan itu?"
Mama Agil : "Itu pacar nya Agil, rencana mau nikah mereka."
Nenek Agil : "Ooh pandai Agil cari calon ya" (Nenek Agil tersenyum sambil melihat ke arah Risa)
Adzan magrib berkumandang, mereka melaksanakan sholat magrib bersama di rumah Agil yang di imamin oleh kakek nya Agil. Setelah sholat mereka pun berbincang, termasuk menanyakan kegiatan sehari-hari Risa dan tempat tinggal Risa. Pertemuan pertama dengan kakek dan nenek nya Agil Risa sudah mendapatkan rasa sayang ke mereka. Kakek dan nenek tidak bisa berlama-lama disana, mereka pun pulang, dan segera disusul dengan Risa yang pulang juga kerumah nya dengan diantar kan oleh Agil.
Hubungan mereka sudah semakin jauh. Keluarga dari pihak Agil sudah banyak dikenalkan ke Risa. Namun beda dengan Risa yang belum ada bawa Agil kerumah nya dan mengenalkan ia ke keluarga besar nya.
Agil : "Abang gak ada di ajak kerumah sayang?"
Risa : "Ada sayang, tapi nanti ya, belum ada momen yang pas. Oh iya sayang, tadi kakek bagus banget lantunan ayat, zikir dan doa setelah sholat. Sayang bisa tidak ya seperti kakek?"
Agil : "Bisa sayang, tapi Abang belajar dulu ya. Sholat Abang juga diperbaiki dulu biar gak bolong-bolong lagi."
Risa : "Iya sayang semoga sayang bisa. Adek boleh minta sesuatu gak sayang?"
Agil : "Minta apa sayang?"
Risa : "Sebelum ijab kabul sayang bisa gak mengaji seperti nikahan kakak adek."
Agil : "Abang pemalu sayang, bacaan juga gak lancar dan gak pandai juga berseni seperti Abang ipar adek yang ada Abang nanti di tertawakan sama orang disana."
Risa : "Nggak apa-apa sayang yang penting mengaji, sepupu adek salah bacaan panjang pendek nya dan tanpa berseni aman-aman saja sayang, gak ada yang ngetawain tuh. Adek mau rumah tangga kita berkah dengan pembukaan mengaji oleh calon suami adek yaitu Abang."
Agil : "Nggak usah lagi ya sayang, Abang beneran gak bisa. Kalau urusan mengaji biar saja Salwa, dia anak pesantren."
Risa : "Adek mau nya sayang. Tapi yaudah deh kalau gitu."
Agil : "Udah pasti badmood sayang ni."
Risa : "Heem gak tahu lah sayang."
TES CPNS
-----------------------------------------------------------------
Pendaftaran CPNS telah dibuka, namun berbeda dari tahun sebelum nya, karena tahun ini dibuka khusus kementerian saja tingkat nasional, jadi otomatis bersaing dengan peserta di seluruh Indonesia. Bersaing dengan ratusan ribu orang dengan satu departemen saja, dan hanya diterima beberapa orang saja. Agil mendaftar di Kejaksaan Agung, sedangkan Risa mendaftar di KPK.
Saat tahap administrasi Agil berada di luar kota, jauh dari pemukiman warga dan akses komputer. Risa yang membantu pendaftaran administrasi Agil. Persyaratan departemen yang Agil pilih harus mempunyai sertifikat komputer dan surat kesehatan sedangkan Agil tidak bisa pulang. Risa mencari jalan keluar agar Agil tetap mendapatkan sertifikat komputer secara resmi. Akhirnya Agil mengikuti kursus secara online melalui zoom. Seminggu setelah melaksanakan kursus sertifikat Agil pun keluar. Sedangkan surat keterangan kesehatan Agil bisa usaha di rumah sakit disana.
Lokasi tempat kerja Agil dengan rumah sakit sangat lah jauh, jalan yang ditempuh berupa papan panjang yang disambung serta motor butut yang di pinjam. Keuangan Agil sangat menipis disaat itu untuk kebutuhan pendaftaran CPNS. Agil meminjam uang ke Ante dan kakek nya. Sedangkan untuk jajan Agil sudah tidak ada lagi, Agil pun meminjam ke Risa. Meskipun biaya transportasi, biaya makan dan tempat tinggal sudah di tanggung perusahaan, Agil tetap butuh jajan di warung sekedar ngopi atau beli minuman dingin. Terkadang Agil juga tidak selera dengan catering disana, akhirnya ia memesan masakan di warung.
Agil : "Sayang, Abang boleh pinjam uang sayang, besok Abang ganti pas Abang pulang."
Risa : "Boleh sayang, langsung Risa transfer aja ya."
Risa sudah mengetahui nomor rekening Agil karena sebelum nya Agil juga pernah pinjam uang ke Risa karena telat pembayaran gaji disana. Namun Agil selalu membayar lebih ke Risa. Satu Minggu kemudian Agil pulang ke Pekanbaru.
Agil : "Terimakasih ya sayang sudah daftarkan Abang CPNS."
Risa : "Sama-sama sayang."
Agil : "Keluar kita sayang, jajan?"
Risa : "Duduk dirumah sayang aja deh malam ini, adek lagi gak mau jajan, bosan adek sama jajan nya."
Agil : "Yaudah, besok aja kita jajan nya ya. Oh iya ini uang sayang yang Abang pinjam."
Risa : "Iya sayang, nanti saja sayang pas adek mau pulang."
Agil : "Sekarang saja sayang. Nah sayang."
Risa : "Lebih ini sayang, pantes sayang maksa ya. Haha."
Agil : "Iya sengaja, lebih nya untuk jajan sayang."
Risa : "Terimakasih sayang."
Agil : "Sama-sama sayang."
Tes SKD CPNS telah tiba, jadwal ujian mereka berbeda. Agil duluan yang ujian dan mendapatkan nilai yang rendah sehingga ia tidak bisa lolos ke tahap berikutnya. Sedangkan Risa tiga hari kemudian melaksanakan ujian, Risa mendapatkan nilai yang tinggi serta lolos passing grade, namun iya tidak masuk dalam perankingan ke tahap selanjutnya.
Risa : "Sayang, adek sedih tahun ini gak lolos CPNS, walaupun penempatan bukan di Riau dan jauh dari orang tua masih juga ada rasa sedih nya."
Agil : "Bagus dong kita gak lolos sayang, kalau lolos bisa makin jauh jarak kita."
Risa : "Iya ya sayang, masih ada rasa syukur nya walaupun gak lolos. Haha."
Agil : "Iya sayang, sayang aja yang Abang masih dalam kawasan satu provinsi sama sayang gak bisa tahan rindu apalagi beda provinsi, Itu yang Abang pikirkan dari kemarin sebelum ujian."
Risa : "Maksud sayang bagaimana? Ini masih ada maksud lain."
Agil : "Abang mau jujur sama sayang, pas sayang ujian Abang gak sungguh-sungguh doain sayang lolos, Abang doa nya sayang gak lolos. Abang takut kalau sayang lolos sedangkan Abang nggak, pasti sayang akan tinggalkan Abang.
Risa : "Ya Allah sayang, sanggup sayang seperti itu padahal adek doain sayang lolos sampai baca Yasin disaat sayang sedang ujian. Nggak mungkin juga adek tinggalin sayang, sayang orang yang adek mau, walaupun adek sendiri yang lolos adek tetap mau sama sayang dan kita akan tetap nikah."
Agil : "Iya sayang tapi keluarga sayang pasti gak akan terima calon pasangan anak nya belum jadi apa-apa."
Risa : "Yang nikah itu kita sayang, selagi adek bahagia bersama Abang mereka bisa terima sayang. Tahun besok kita coba lagi tes CPNS tapi adek mohon sama sayang jangan lagi doakan yang jelek ya."
Agil : "Maafin Abang ya sayang. Iya Abang janji gak akan lakuin hal itu lagi."
Risa : "Iya sayang sudah adek maafin."
UJIAN CINTA
------------------------------------------------------------------
Siklus pertemuan mereka seperti itu saja, ada timbul rasa bosan pada diri Risa dalam hubungan mereka.
Risa : "Adek bosan dengan hubungan kita, kita jangan komunikasi dulu ya beberapa hari"
Agil : Kenapa bosan sayang. Abang aja gak pernah bosan. Gak bisa seperti itu sayang, Abang butuh sayang disini."
Risa : "Iya adek capek sayang setiap hari kita nya komunikasi lewat handphone, video call tiap malam, sampai handphone panas, tangan kebas, telinga adek sakit karena radiasi."
Agil : "Iya bagaimana sayang, kita lagi di uji dengan hubungan jarak jauh. Dekat pun jarak kita sayang gak bisa juga untuk ketemuan setiap hari."
Risa : "Iya tahu sayang, tapi setidaknya kalau adek kangen sama sayang bisa langsung bertemu tatap muka, kalau LDR begini mana bisa, adek cuma bisa nangis aja." (Mata Risa berkaca-kaca menahan air mata)
Agil : (Agil juga berusaha tahan air mata ketika melihat Risa nangis) "sabar ya sayang, kita gak boleh menyerah dengan ujian pernikahan ini, dan jangan bicara yang tidak-tidak ya sayang, sifat sayang yang dulu sering ucapkan putus jangan di ulangi lagi ya."
Risa : "Iya sayang. Tapi semarah apapun Risa ke sayang dan bilang putus, sayang jangan turutin ya. Bilang aja nggak. Soalnya adek sebenarnya gak beneran minta putus dari sayang."
Agil : "Iya sayang. Lagian mana mau Abang ikutin, sayang orang yang Abang mau untuk jadi istri Abang. Besok Abang cari lowongan kerja di Pekanbaru ya sayang biar kita gak LDR lagi, disini pun udah keseringan banget telat bayar gaji nya."
Risa : "Makasih sayang. Iya sayang cari aja kerja di Pekanbaru, adek gak bisa lama jauh dari sayang."
Agil : "Iya sabar ya sayang."
Ikatan batin mereka semakin terasa. Apapun hal yang terjadi pada mereka pasti saling merasakan. Perkataan bohong pun bisa terdeteksi, karena besar nya rasa sayang dan cinta diantara mereka.
Percakapan mereka via telpon kali ini cukup serius, membahas rencana masa depan mereka.
Risa : "Sayang apa ya yang harus kita buat untuk masa depan kita kalau kerjaan adek dan sayang seperti ini terus."
Agil : "Itu lah sayang, apalagi kalau Abang kerja di Pekanbaru, pasti gaji nya gak sebanyak yang disini. Tapi walaupun gak banyak tetap sayang bersyukur ya."
Risa : "Soal bersyukur itu pasti sayang. Cuma adek kasihan lihat anak kita kalau orang tua nya masih susah."
Agil : "Percaya dengan rezeki pernikahan sayang. Selagi kita berusaha pasti kita bisa. Kalau pun susah dapat kerja di Pekanbaru besok kita buka usaha saja, buka usaha sembako dan sayang jual makanan."
Risa : "Modal dari mana sayang, itu butuh modal besar apalagi sewa ruko dan isian sembako nya. Kalau gak laku dan barang banyak expired lama kelamaan bisa bangkrut. Di pikirkan itu usaha sayang yang sekarang biar bisa dikembangkan usaha nya sebelum kita menikah."
Agil : "Iya juga sayang. Terus apa yang mau di buat ya?"
Risa : "Berkebun sayang, kebun bunga, buah atau sayuran. Di dekat rumah mama sayang kan masih ada yang kosong, bisa di gunakan tanah itu sayang. Ayam sayang yang ada juga bisa di kembangkan."
Agil : "Iya tapi gak ada yang bisa merawat nya sayang, mama sering sakit, adek-adek Abang sibuk kerja, ayah juga kerja, gak mungkin kan sayang yang bolak-balik urusin tanaman itu."
Risa : "Atau nggak beli mobil aja sayang untuk usaha transportasi online. Sayang kerja di tempat lain, sampingan nya usaha itu. Minta modal ke keluarga sayang bisa gak ya?"
Agil : "Abang gak ada niat untuk beli mobil sayang, keluarga pun gak ada yang bisa bantu, mereka lagi susah."
Risa : "Hem iya deh sayang. Besok aja deh di pikirin lagi."
MALAM TAHUN BARU
-------------------------------------------------------------------
Menjelang tahun baru Risa jatuh sakit, diagnosa sementara yaitu terkena DBD. Panas yang naik turun, sakit kepala, kulit biduran serta tulang terasa ngilu. Selama Risa sakit Agil selalu ada untuk Risa. Meskipun Agil sangat lelah dengan pekerjaan nya, ia tetap berusaha untuk memberikan perhatian secara langsung ke Risa. Selagi libur kerja Agil tetap kerja sedot WC di tempat usaha kakek paman mama nya.
Agil : "Sayang bisa keluar sebentar ambil makanan, buah dan minyak urut di depan pagar? Abang baru pulang kerja badan kotor."
Risa : "Iya sayang tunggu sebentar."
Risa pun menuju pagar rumah dengan langkah kaki yang tertatih menahan rasa sakit.
Agil : "Ini sayang makanan dan minyak urut nya. Di habisin makanan dan buah nya ya sayang, makin kurus sayang karena gak makan. Jangan sakit-sakit lagi ya. Kalau gak mau kerumah sakit harus sehat dengan yang Abang beli semua itu."
Risa : "Iya sayang, semoga setelah ini adek sehat, adek makin sayang sama Abang. Makasih ya sayang, love you more."
Agil : "Sama-sama sayang, love you more too sayang. Yaudah Abang pulang dulu ya, mau mandi."
Risa : "Iya sayang, udah siap mandi langsung makan malam ya."
Agil : "Iya sayang. Daaa."
Mama Risa bertanya....
Mama Risa : "Siapa tadi dek?"
Risa : "Siapa lagi kalau bukan Agil ma."
Mama Risa : "Banyak yang di beli nya dek."
Risa : "Iya ma, biar cepat sembuh kata nya."
Mama Risa : "Ooh baguslah, cinta Agil sama adek kelihatan nya. Yaudah mama tidur duluan ya."
Risa : "Iya ma."
Di malam tahun baru Risa kembali jatuh sakit dan membuat Agil begitu cemas melihat kondisi Risa. Meskipun Risa sakit, dirumah nya tetap melaksanakan acara bakar ayam. Karena kakak kandung dan Abang ipar Risa sedang berada dirumah. Kakak Risa merupakan PNS di Selat panjang dan Abang ipar Risa merupakan PNS di kemenkumham. Sekali sebulan kakak nya Risa pulang kerumah, dan momen yang pas untuk melaksanakan acara makan bersama.
Risa : "Sayang, nanti malam sayang kesini ya, kami ada buat acara bakar ayam."
Agil : "Abang di undang sayang? Beneran sayang? (Dengan nada suara yang bahagia)
Risa : "Iya sayang. Sekalian sayang pendekatan dengan keluarga adek dan kenalan sama Abang ipar adek."
Agil : "Iya sayang, Abang siap-siap dulu ya."
Setelah mandi Agil menanyakan pakaian apa yang cocok untuk diri nya, ia selalu mengirimkan foto pakaian yang ia pilih.
Agil : "Abang pakai celana pendek ini cocok sayang?"
Risa : "Nggak cocok sayang, ganti sama celana yang panjang ya, baju nya kemeja dan sepatu nya yang adek beli untuk sayang."
Agil : "Ini cocok sayang?" (Mengirim foto di depan cermin)
Risa : "Nah itu baru cocok sayang. Ganteng nya sayang adek. Hati-hati di jalan ya sayang."
Sampai lah Agil di rumah Risa dalam waktu 10 menit, karena rumah Agil dan Risa tidak jauh. Risa sudah menunggu Agil diruang tamu. Sedangkan Abang ipar dan kakak Risa di depan teras sedang bakar ayam.
Agil : "Assalamualaikum."
Risa : "Walaikumsalam. Masuk Bang."
Agil : "Kenapa gak pakai kata sayang?"
Risa : "Segan lah sayang disini anggota keluarga lengkap, di depan keluarga Abang juga gitu kita panggilan nya adek dan abang" (Dengan nada pelan)
Agil : "Iyadeh sayang."
Risa : "Panggil adek sayang."
Agil : "Iya adek." (Sambil menggetarkan gigi karena geram sama Risa)
Di sela pembicaraan datang lah orang tua nya Risa.
Ayah Risa : "Eh udah datang Agil."
Agil : "Iya pak, bagaimana kabarnya pak, sehat?"
Ayah Risa : "Alhamdulillah sehat, duduk aja dulu sama Risa ya."
Agil : "Iya pak."
Abang ipar Risa lewat di depan Agil.
Agil : "Bang, saya Agil pacar nya Risa." (Sambil salaman)
Abang ipar : "Ooh iya mantap-mantap, lanjutkan. Kami tinggal dulu ya bantu istri."
Agil : "Iya bang."
Hidangan makan malam pun sudah siap, mereka menikmati makanan. Kakak dan Abang ipar Risa sengaja makan di ruang atas untuk hubungan Risa, Agil dan orang tua Risa semakin intens. Orang tua Risa sangat welcome dengan kehadiran Agil. Melihat anak nya senang mereka juga ikutan senang, saking senang nya mama Risa menyendokan tambahan nasi dan ayam ke piring Agil.
Agil : "Ibuk gak usah repot, Agil bisa ambil sendiri."
Mama Risa : "Ah gak apa, sesekali sendokin calon menantu."
Risa : "Sayang kali mama sama Agil ya, anak sendiri aja gak ada di sendokin padahal lagi sakit."
Mama Risa : "Haha adek sendokin sendiri aja."
Makan malam bersama pun telah usai, waktu nya Agil untuk pulang kerumah.
Sesampai nya dirumah....
Risa : "Makasih ya sayang udah mau datang."
Agil : "Abang yang harus nya terimakasih karena udah di undang sayang."
Risa : " Sayang kan mama adek ke sayang, jadi jangan berpikiran buruk lagi ya, jangan bilang lagi kalau kita gak di restui."
Agil : "Iya sayang."
Bulan Januari merupakan bulan kelahiran Risa. Risa mendapatkan ucapan pertama dari kekasih nya yaitu Agil. Antusias nya Agil mengucapkan tepat tengah malam serta membuat story ulang tahun di WhatsApp nya. Agil sedang berada diluar kota, keuangan Agil juga lagi sulit, jadi tidak ada suprise atau pun kado untuk Risa, namun Risa tetap mendapatkan Suprise dari orang tua, kakak dan Abang ipar nya.
Agil merasa ucapan nya tidak di apresiasi oleh Risa sehingga ia menghapus story itu.
Risa : "Kenapa sayang hapus story nya?"
Agil : "Iya sayang gak ada posting ulang."
Risa : "Memang sengaja sayang, biar orang lain gak tahu hari ulang tahun adek yang ke berapa. Adek malu aja dengan umur segini belum nikah, makanya adek gak mau posting."
Agil : "Sayang gak ada bilang."
Risa : "Kenapa harus adek bilang sayang? Nanti yang ada sayang pusing. Lagian adek senang banget ayang buat story itu, tapi udah ayang hapus."
Agil : "Maafin Abang ya sayang."
Risa : "Iya, tapi ganti postingan nya dengan foto kita berdua."
Agil mengikuti keinginan Risa, dan ia pun memposting foto mereka berdua, bahkan terkadang tanpa di minta oleh Risa. Hal itu membuat mereka saling bucin.
Risa ingin mengajak Agil ke Mall untuk main time zone serta ingin mengabadikan momen makan dan makan bersama di restoran, sebagai perayaan ulang tahun Risa walau sudah lewat dua minggu.
Risa : "Sayang besok pas pulang kita ke mall ya, adek mau main dan makan berduaan sama sayang disana."
Agil : "Lihat besok ya sayang kalau uang Abang ada."
Risa : "Iya sayang."
Setelah Agil pulang Risa menagih janji nya Agil untuk pergi ke mall.
Risa : "Besok pagi kita ke mall ya sayang."
Agil : "Uang Abang gak ada sayang."
Risa : "Setiap pulang bukan nya Abang terima sisa gaji?"
Agil : "Iya, tapi kan sisa nya sedikit sayang, udah dikasih ke mama Abang kemarin bayar hutang. Ini tinggal uang untuk bayar hutang ke sayang."
Risa : "Heem yaudah kalau begitu uang itu saja di pakai sayang, cukup segitu untuk ke mall, lagian kartu Time zone nya sudah adek isi bulan kemarin, puas juga untuk mainkan beberapa permainan."
Agil : "Memang nya gak apa-apa sayang gak pakai uang Abang?"
Risa : "Gak apa-apa sayang. Besok adek jemput ya."
Agil : "Oke sayang."
Risa menjemput Agil untuk pergi ke mall. Pakaian dan gaya Agil tentunya di atur sama Risa agar kelihatan matching dengan Risa. Di perjalanan mereka berhenti sebentar untuk melaksanakan sholat dzuhur.
Risa : "Kita sholat dulu sayang. Nanti pas ashar kita sholat nya di mall ya sayang."
Agil : "Iya sayang."
Mereka telah sampai di mall dan langsung menuju ke lantai paling atas tempat time zone. Mereka menghabiskan saldo dikartu time zone tersebut sepuasnya mereka bermain. Kebahagian yang luar biasa yang dirasakan oleh Risa. Risa selalu standby dengan handphone untuk merekam setiap momen yang ada, bahkan melakukan siaran langsung. Setelah lelah bermain mereka mencari tempat makan sebelum pulang.
Risa : "Seru ya sayang hari ini. Kapan-kapan kita kesini lagi ya sayang. Adek memang sering sama keluarga kesini. Tapi sama pacar baru kali ini."
Agil : "Iya ya sayang, kenapa gitu?"
Risa : "Karena belum ada pacar yang bisa buat adek jatuh cinta, sama hal nya dengan kondangan, adek gak akan bawa cowok kalau adek belum serius sama dia."
Agil : "Kalau begitu Abang dong orang yang buat sayang jatuh cinta?"
Risa : "Udah tau pakai nanya sayang. Eh keluarga adek nonton siaran langsung kita sayang, aduh malu adek."
Agil : "Abang juga malu sayang."
Makanan yang di pesan pun datang. Mereka makan sambil bercerita.
Agil : "Apa komentar keluarga sayang disitu?"
Risa : "Itu cowok adek kata nya sayang. Tunggu adek balas iya ya sayang."
Agil : "Habis dari sini kita kemana sayang?"
Risa : "Pulang sayang, tapi kita cari mesjid dulu ya diluar, mumpung magrib masih ada."
Agil : "Oke sayang."
Mereka mencari mesjid untuk sholat, setelah melaksanakan sholat mereka pun pulang kerumah masing-masing.
Isi hati Risa berkata,"Tidak terasa ya waktu nya kalau sedang bersama orang yang di cintai, baru saja main eh sudah harus pulang kerumah masing-masing, Hem."
KONFLIK BESAR
-------------------------------------------------------------------
Bulan ke bulan ada rasa yang mengganjal di hati Risa. Risa merasakan perubahan sifat mama, Tante dan adek nya Agil. Perubahan pola pikir Agil juga berubah, Agil merasa takut uang nikah tidak terkumpul dalam tahun depan. Bahkan ingin merubah rencana susunan acara pernikahan, serta meminta pertunangan ditiadakan.
Agil : "Sayang, Abang takut uang nikah tidak terkumpul sejumlah yang sayang minta, kalau kurang dari itu bagaimana sayang?"
Risa : "Ini sudah berkali-kali juga kita bahas sebelumnya sayang. Adek yakin Abang pasti bisa mengumpulkan nya, walaupun gaji telat masuk tapi akan tetap masuk. Adek juga saranin untuk adek-adek Abang bantu nombokin kebutuhan rumah biar cepat terkumpul tapi kata sayang mereka gak bisa bantu."
Agil : "Iya kalau gak cukup jumlah nya bagaimana sayang? Sayang batalin pernikahan nya?"
Risa : "Nggak sayang. Seperti ini saja sayang, tiga bulan menjelang pernikahan kita berapa yang terkumpul segitu lah jumlah nya, kalau dalam tiga bulan tiba-tiba ada tambahan dari sayang Alhamdulillah."
Agil : "Iya tapi itu kan menurut sayang dan Abang. Keluarga kita pasti berembuk dulu pas melamar sayang. Buat kesepakatan nya itu bagaimana."
Risa : "Iya seperti yang adek bilang, jumlah nya tetap sama, tapi jika tidak cukup adek akan bilang ke keluarga adek untuk tetap terima Abang."
Agil : "Gak yakin Abang sayang."
Risa : "Maksud Abang apa? Adek udah berusaha cari jalan terbaik, menenangkan pikiran dan hati Abang, menyakinkan Abang, tapi Abang meragukan adek. Sebenarnya Abang niat gak sih nikahin adek?"
Agil : "Kan udah emosi aja. Besok Abang pulang dari luar kota kita bicarakan lagi ya."
Risa : "Besok Abang aja yang kerumah adek."
Agil berusaha meyakinkan Risa bahwa dia serius gak ada mempermainkan perasaan Risa. Tiba lah Agil dirumah Risa. Risa sudah menunggu nya dari tadi di depan teras rumah.
Agil : "Assalamualaikum sayang."
Risa : "Walaikumsalam sayang. Bicara dalam rumah aja."
Agil : "Yang lain mana sayang? Takut nya nanti mereka dengar pembicaraan kita."
Risa : "Mama sama adek saja yang dirumah, mama sudah tidur dikamar nya."
Agil : "Ooh jadi bagaimana sayang? Sayang mau lanjutin atau nggak? Kalau gak mau lanjutin terpaksa dikembalikan uang Abang."
Risa : "Abang kenapa bisa berkata seperti itu, kita sebelum nya baik-baik aja Abang. Apa yang sebenarnya terjadi?"
Agil : "Nggak ada terjadi apa-apa. Adek itu cepat emosi, belum badmood adek yang Abang tanggung sampai Abang sakit kepala."
Risa : "Hanya karena itu bang? Bukan nya Abang yang bilang kalau Abang tahan dengan segala sifat adek, terima semua kekurangan adek. Adek aja gak ada menuntut apa-apa. Terserah Abang mau nya apa. Kalau balikin uang nya ambil besok, karena celengan itu harus di bongkar dulu."
Agil : "Udah sayang, kita jangan seperti ini. Yaudah Abang masih lanjutkan tabungan nya, gak Abang minta."
Risa : "Janji ya sayang, lagian uang yang Risa minta itu udah ada rincian nya disini sayang. (Mengasih rincian ke Agil) Bukan untuk foya-foya sayang, itu saja belum masuk bahan masakan atau kita catering, otomatis dari pihak adek yang menanggung sayang. Uang yang sayang kasih pas-pasan di rincian itu."
Agil : "Kalau seperti itu buat nikahan yang sederhana saja sayang."
Risa : "Itu sudah sederhana sayang, bukan mewah.
Agil : "Biar uang yang lebih bisa di pakai untuk pegangan kita kedepan sayang, karena kehidupan yang nyata itu setelah menikah."
Risa : "Oke kita nikah sederhana banget bahkan di KUA, tapi angka nya jangan dirubah."
Agil : "Abang usahakan sayang."
Setelah selesai berunding dengan suara pelan bahkan menahan emosi, setidaknya mereka dapat sedikit kesimpulan. Agil pun pulang kerumah nya, tidak lupa untuk mencium kening Risa saat berpamitan.
Melihat perubahan sikap Agil yang dulu nya optimis sekarang menjadi pesimis, Risa menguji Agil untuk melihat pola pikir nya lebih jauh.
Risa : "Sayang, rencana nya kan kita gak mau tinggal sama orang tua dan mertua setelah menikah, kita mengontrak rumah atau bahkan kredit rumah. Jadi kalau kredit rumah atas nama siapa besok sayang?"
Agil : "Atas nama Abang sayang."
Jujur Risa kecewa dan sedih mendengar pernyataan Agil. Risa merasa cinta nya Agil tidak sebesar yang dibayangkan nya.
Risa : "Kenapa gak atas nama adek atau anak kita sayang?"
Agil : "Abang belum punya rumah sayang, harta warisan dari orang tua Abang gak ada dapat."
Risa : "Abang bilang gak punya rumah? Rumah yang Abang bangun untuk orang tua Abang itu punya Abang, hak Abang, tapi kenapa jatuh nya ke Sabrina adek perempuan Abang."
Agil : "Di adat kami begitu, anak perempuan jatuh nya, karena besok dia yang merawat orang tua kami dan kami jika ditinggalkan pasangan kami."
Risa : "Abang berkata seperti itu berlaku nya harta dari warisan orang tua dan nenek moyang, bukan hasil harta dan jerih payah Abang. Abang udah capek-capek mengumpulkan uang, sampai rasa patah itu badan tapi rumah bukan atas nama Abang."
Agil : "Adek gak paham dengan adat kami."
Risa : "Adek yang gak paham atau Abang yang mudah diperdaya keluarga Abang?"
Agil : "Lagian apa salah nya atas nama Abang?"
Risa : "Adek gak mau terjadi seperti kasus di luar sana yang suami mereka gila perempuan, atau suami nya merasa berkuasa, atau bahkan yang paling buruk keluarga suami mereka menguasai harta peninggalan almarhum suami nya. Jadi kalau atas nama adek atau anak kita, meninggal pun Abang kami aman."
Agil : "Jauh banget pikiran adek sampai Abang meninggal. Abang gak mau juga dengan kejadian tetangga Abang di usir istri nya karena dia gak bekerja."
Risa : "Kalau Abang gak macam-macam gak mungkin adek usir Abang. Dia diusir bisa jadi malas bekerja sedangkan kehidupan butuh makan dan pendidikan, makanya dia diusir."
Agil : "Terserah yang penting atas nama Abang."
Risa : "Yaudah kalau gitu."
Untuk meredamkan emosi Risa mencoba menenangkan diri dan berusaha untuk berpikiran jernih, dan karena rasa cinta Risa begitu besar ke Agil, akhirnya Risa pun mengalah.
Risa : "Yaudah kalau sayang mau rumah atas nama sayang buat lah."
Agil : "Iya kenapa gak dari tadi sayang jadi kita gak perlu kelahi. Lagian semua uang Abang sayang yang pegang, kasih uang ke mama Abang pun sayang yang atur. Jadi kenapa sayang takut Abang selingkuh atau semena-mena sama sayang."
Risa : "Iya sayang. Tapi sempat pikiran adek benar dan terjadi, sumpah adek gak ikhlas sayang, apalagi sempat anak kita terlantar karena ulah sayang atau peninggalan sayang diambil keluarga sayang.
Agil : "Gak akan mereka ambil sayang. Contoh nya keluarga Abang yang ditinggal suami nya meninggal mereka tetap dirumah itu."
Risa : "Iya tetap aja gak ada jaminan masa depan untuk anak mereka." (Sudah ada satu point yang aku simpan. Ada beberapa uji lagi yang harus di coba kan ke Agil sebelum benar-benar menikah).
Beberapa bulan kemudian...
Tidak ada hujan, tidak ada badai, namun tiba-tiba Risa terasa disambar petir. Agil memberanikan diri meminta tabungan nikah ke Risa untuk diserahkan ke mama nya.
Agil : "Sayang, Bagaimana kalau tabungan nikah kita dimasukin ke dalam bank, kita buat ATM dan Mbanking nya."
Risa : "Kalau mau buat seperti itu ATM di pegang sama siapa dan Mbanking di handphone siapa?"
Risa udah paham arah mana pembicaraan Agil hari ini.
Agil : "ATM mama Abang yang pegang, Mbanking di handphone Abang."
Risa : "Haha terus adek gimana Abang sedangkan adek minta tabungan itu untuk melihat keseriusan Abang. Jujur ya adek gak percaya kalau ATM di pegang mama Abang dan mbanking di handphone Abang yang ada habis untuk keperluan keluarga Abang. Masih percaya adek uang itu di pegang sama ante Abang yang PNS."
Agil : "Itu menurut Abang sayang, kalau gak mau ya gak apa-apa."
Risa : "Ya jelas adek gak mau. Abang gak percaya kan sama adek? Pasti Abang tertekan dengan keluarga Abang kan?"
Agil : "Nggak sayang, Abang percaya sama sayang."
Risa : "Kalau Abang berubah karena keluarga Abang sampai meminta tabungan dari adek, lebih baik kita nggak jadi menikah. Di awal kita belum nikah saja Abang sudah diatur oleh keluarga Abang bagaimana besok nya. Adek pun jadi gak yakin dengan kata-kata Abang yang bilang kalau sudah nikah semua uang Abang adek yang pegang. Haha."
Agil : "Kalau gak jadi nikah yaudah gak apa-apa."
Risa : "Ooh begitu, yaudah besok pas pulang ke Pekanbaru ambil uang nya."
Agil : "Nggak bisa malam ini aja biar adek Abang yang Sabrina jemput kerumah?"
Risa : "Apa hubungan nya dengan adek Abang. Udah jelas kan pasti Abang seperti ini karena keluarga Abang. Datang pun dia kesini gak akan adek layanin dia."
Agil : "Iya Abang seperti ini karena disini Abang gak ada pegang uang lagi."
Risa : "Uang yang sudah susah payah Abang tabung, yang terkadang juga bolos tabungan nya Abang gunain untuk hal gak penting?"
Agil : "Yaudah kalau gak begini saja sayang, Abang pinjam uang sayang 200 ribu, tabungan itu tetap adek yang pegang."
Risa : "Adek gak mau lagi, Abang udah dua kali minta uang tabungan itu, cerita ini juga sudah sampai di telinga keluarga adek dan mereka tidak merestui lagi hubungan kita. Jadi adek transfer aja besok ke rekening Abang."
Agil : "Yaudah kalau gitu, maafin Abang ya, makasih udah pernah mengisi hari-hari Abang."
Risa : "Oke"
Besok nya Risa mentransfer semua uang Agil.
BERUSAHA MEMPERBAIKI
---------------------------------------------------------------
Begitu hancur perasaan Risa ketika Agil berubah tiba-tiba. Hati dan logika sering berbenturan, hati berkata untuk bertahan karena dia orang yang paling Risa sayang setelah keluarga nya dan sudah merupakan bagian terpenting di kehidupan Risa. Sementara logika berkata untuk melepaskan nya.
Untuk membuat kue lebaran Risa sudah tidak ada tenaga, ada 9 jenis kue yang harus di buat dan lontong di malam takbiran. Risa sama sekali tidak ada energi untuk membuat itu semua. Akhirnya Risa mencoba menghubungi Tante nya Agil yang di kepulauan.
Risa : "Assalamualaikum nte."
Tante Agil : "Walaikumsalam salam."
Risa : "Risa mau jujur nte, Risa begitu kacau setelah memutuskan hubungan sama Agil, Risa masih sayang banget sama Agil."
Tante Agil : "Sebenarnya seperti apa awal cerita tabungan itu?"
Risa : "Awal nya Agil minta balikan sama Risa, tapi karena Risa gak mau pacaran lama-lama lagi, Risa minta Agil nikahin Risa, tapi uang Agil belum ada, jadi nya Agil menabung sama Risa bentuk bukti keseriusan dia sama Risa. Jadi kalau tabungan sudah dikembalikan otomatis kami batalkan pernikahan itu nte."
Tante Agil : "Ooh begitu, ante baru tahu cerita nya, Agil tipikal orang yang gak mau cerita."
Risa : "Iya ante, kalau sama Risa semua permasalahan dia selalu cerita. Tabungan nikah ini pun ada minta masukan dari kakek nya. Kata kakek nya gak apa-apa. Orang tua pun kata nya gak masalah nabung sama Risa."
Tante Agil : "Orang tua nya gak tahu kalau Agil nabung ke Risa."
Risa : "Ooh berarti Agil selama ini menutupi dari keluarga nya selain kakek nya. Sebenarnya apa yang terjadi ante?"
Tante Agil : "Jujur ini ya, pas Ante tahu Risa minta uang nikah sebanyak itu ante langsung bilang ke Agil emang dia kerja apa kok berani minta segitu. Jangan sampai gila, orang tua nya pun juga selalu bilang jangan sampai gila karena mikirin uang itu."
Risa : "Sebenarnya udah Risa jelasin semua nya sama Agil nte kalau gak cukup uang nya tetap lanjut nikah."
Tante Agil : "Iya karena Agil gak pandai menyampaikan cerita sesungguh nya ke kami. Lagian Ris orang tua nya Agil lagi susah, untuk makan aja nggak ada apalagi untuk lebaran besok. Mama nya sering sakit-sakitan. Dia juga bilang kalau Agil gak pernah lagi kasih uang bulanan selama Agil menabung nikah."
Risa : "Agil selalu kasih uang ke mama nya nte di depan mata Risa sendiri."
Tante Agil : "Nggak ada, kata nya cuma uang untuk makanan ayam aja. Kita sambung tiga video call ini sama Agil ya."
Agil dan Risa mengutarakan perasaannya masing-masing dan mencari solusi atas hubungan mereka dengan disaksikan langsung oleh Tante nya Agil. Risa mencoba mempertahankan Agil dan menurunkan egois nya, namun tentang niat pernikahan dengan Agil sudah memudar.
Agil : "Udah sayang jangan nagis lagi ya, maafin Abang. Kalau begitu uang tabungan nikah Abang tabung aja ke ante ya."
Risa : "Iya terserah sayang aja. Kalau bisa uang tabungan sekarang ini jangan di habiskan untuk keperluan sehari-hari. Kembangkan usaha ayam atau DP kan ke mobil."
Agil : "Iya sayang nanti Abang atur."
Risa masih sangat membutuhkan Agil meskipun tidak berkomitmen seperti dulu. Risa melanjutkan hubungan secara diam-diam tanpa keluarga nya tahu.
Agil berhenti kerja dan berusaha mendapatkan pekerjaan di Pekanbaru. Kondisi Agil yang lagi terpuruk sama sekali tidak ada niatan Risa untuk meninggalkan nya, Risa selalu ada dan menemani Agil mengantarkan surat lamaran kerja. Tidak peduli dengan terik matahari yang begitu menyengat di kulit, tidak peduli dengan asap kenderaan dan debu yang berterbangan. Semua itu Risa lakukan dengan ketulusan cinta yang luar biasa meski hati nya sudah disakiti.
Sebulan mengantar surat lamaran kerja tidak kunjung di panggil, untung saja ia masih bisa bekerja di usaha kakek nya sedot WC, dari situ Agil mendapatkan uang untuk makan dan jajan. Bagi orang-orang pekerjaan Agil merupakan pekerjaan yang rendah dan kotor. Namun bagi Risa pekerjaan itu tetap baik dan halal. Tidak peduli seberapa rendah orang memandang pasangan yang di pilih Risa, seberapa bodoh Risa masih mau bertahan dengan Agil.
Satu bulan kemudian Agil membeli mobil second dengan DP dari tabungan nikah. Risa senang jika uang tabungan nikah nya tidak sia-sia. Namun....
Risa : "Alhamdulillah sayang udah punya mobil."
Agil : "Alhamdulillah sayang, tapi mobil ini bayar kredit nya kami bertiga."
Risa : "bertiga? Siapa-siapa saja?"
Agil : "Abang, Wahyu, Sabrina."
Risa : "Lah terus jadi hak milik siapa sayang?"
Agil : "Atas nama Sabrina. Karena pas urusan kredit butuh slip gaji, Abang belum ada slip gaji."
Risa : "Tapi yang bermodal besar sayang, bukan Sabrina."
Agil : "Bisa aja atas nama Abang dan Abang sendiri yang bayar, cuma habis gaji Abang, untuk menabung nikah gak ada lagi uang nya, makanya di bagi tiga."
Risa : "Yaudah lah terserah sayang."
Sudah dua point yang Risa nilai dari Agil. Logika Risa perlahan-lahan semakin menyala.
Agil sudah diterima kerja di PT Produsen Tisue di Pekanbaru. Setiap berangkat dan pulang kerja Agil selalu video call Risa. Namun di hari ini mereka ada sedikit perdebatan.
Agil : "Sayang Abang berangkat ya. Kalau kita VC nya sebentar aja gak apa-apa kan soalnya lagi sakit kepala Abang."
Risa : "Sakit karena apa? Pantes muka Abang bete."
Agil : "Sabrina minta di talangin dulu bayaran cicilan mobil nya pakai uang Abang, Abang mau nabung pula."
Risa : "Kalau di ganti nya gak masalah sayang, pas di ganti langsung setor ke tabungan nikah."
Agil : "Nggak di ganti nya sayang."
Risa : "Enak kali dia ya. Abang bantu biaya di nikahan dia, tapi tiba Abang yang nikah di persulit sama adek Abang sendiri. Bayar motor kemarin gitu juga pinjam uang Abang bayar dicicil sampai uang nya habis begitu saja, sekarang bayar mobil tanpa di ganti."
Agil : "Udah ya sayang jangan berdebat. Atau matikan aja VC nya."
Risa : "Aneh jalan pikiran Abang, terlalu nurut sama keluarga, gak pentingkan masa depan kita." (Mematikan telfon)
Agil berusaha menelepon Risa kembali namun tidak diangkat. Risa mau menenangkan diri nya agar tidak melukai perasaan Agil. Karena Risa sekali emosi terlepas semua ucapan yang bisa menusuk ke ulu hati seseorang.
Agil mendapatkan undangan nikah dari teman satu tempat kerja. Sebenarnya Agil malas menghadiri acara pernikahan, tapi Agil ingin mengenalkan Risa ke teman-temannya.
Agil : "Sayang jam 11 kerumah Abang ya, kita pergi konvoi sama teman kerja Abang."
Risa : "Oke sayang, adek siap-siap dulu, nanti kalau udah siap adek langsung kerumah."
Tepat pukul 11 Risa sudah sampai dirumah nya Agil, dan mereka pun berangkat ke lokasi pesta.
Agil : "Pakai baju ini sayang kenapa gak pakai rok?"
Risa : "Ya adek gak tahu kalau kita pergi pakai mobil, selama ini kan pergi kemana-mana pakai motor adek. Susah kalau pakai motor pakai rok."
Agil : "Sengaja Abang gak bilang sama sayang, hehe. Emang mau pakai rok yang mana sayang? Yang nyeplak membentuk body sayang?"
Risa : "Iya yang itu, tapi baju nya kan panjang sayang."
Agil : "Ah gak usah. Masih berbentuk tubuh sayang. Apalagi berat badan sayang udah bertambah. Abang gak mau bentuk tubuh sayang dilihat cowok lain."
Risa : "Berarti cocok lah adek pakai celana ini sayang."
Agil : "Iya sayang, kita singgah sebentar ya beli kado."
Risa yang memilih kado nya dan langsung dibalut sama kertas kado.
Risa : "Aduh diluar panas banget sayang."
Agil : "Iya Alhamdulillah kita gak panas-panasan lagi seperti dulu."
Risa : "Iya sayang Alhamdulillah."
Agil : "Oh iya, kelihatan seperti bapak-bapak Abang pakai baju ini?"
Risa : "Nggak seperti bapak-bapak sayang, tapi seperti kakek-kakek. Haha."
Agil : "Serius lah sayang, Abang buang aja baju ini."
Risa : "Eh jangan sayang, bercanda tadi."
Di sepanjang jalan Agil selalu memegang tangan Risa, meski sedang memasukkan gigi mobil tetap pegang tangan Risa. Kecuali Agil sedang berbicara sama teman nya di lokasi pesta. Karena mereka juga tidak ingin memamerkan kemesraan di depan umum. Tidak lupa mereka selfie untuk menyimpan memory berdua menggunakan handphone Agil. Saat selfie mood Risa berubah.
Agil : "Kenapa sayang tiba-tiba berubah ekspresi wajah nya?"
Risa : "Nggak ada sayang."
Agil : "Sayang gak bisa bohongin Abang. Abang udah paham kali dengan sayang. Ada apa di handphone Abang? Sayang lihat lah isi chatan nya cowok semua dan mama aja."
Risa : "Nggak ah sayang adek gak mau periksa. Putar musik aja sayang."
(Mereka pun nyanyi bersama di dalam mobil selama perjalanan pulang)
Sesampainya dirumah Agil mereka melaksanakan sholat Dzuhur. Setelah selesai sholat mereka bercerita sambil Agil baring disamping Risa.
Risa : "Sayang foto kita yang ini cantik, adek posting ya di story sayang?"
Agil : "Gak usah sayang, Abang udah gak pernah lagi buat story beberapa bulan ini."
Risa : "Sayang malu ya punya adek."
Agil : "Pertanyaan sayang jangan aneh-aneh ya. Kalau Abang malu punya adek gak akan mau Abang posting adek di sosmed selama ini, dan gak akan mau Abang kenalin adek ke teman-teman Abang di tempat pesta tadi."
Risa : "Heem Iyadeh sayang. Yaudah kalau gitu adek pulang ya."
Agil : "Cepat kali sayang, masih pagi ini."
Risa : "Panas bedengkang gini sayang bilang pagi. Haha. Adek mau pergi ke kondangan teman mama."
Agil : "Ooh iya ya lupa Abang. Yaudah hati-hati di jalan ya sayang."
Risa : "Iya sayang."
SELINGKUH
-----------------------------------------------------------------
Beberapa hari ini perasaan Risa tidak enak. Ia mencoba untuk menutupi nya agar tidak ada pengaruh ke hubungan mereka. Namun Risa tidak bisa menyimpan perasaan itu terlalu lama.
Risa : "Sayang, hati adek ada rasa mengganjal sekarang ini."
Agil : "Mengganjal seperti apa sayang?"
Risa : "Rasa nya berat banget untuk lanjutin hubungan kita, penyebab nya apa adek gak tahu sayang."
Agil : "Itu hanya perasaan sayang aja, jadi jangan berpikiran negatif ya sayang."
Risa : "Iya sayang."
Di malam hari setelah mengungkapkan isi hati ke Agil, Risa mendapatkan mimpi buruk, mimpi Agil selingkuhin Risa. Namun di dalam mimpi itu Agil mengakui kalau wanita yang bersama dia itu bukan wanita yang dia inginkan, dan tetap memilih Risa. Mimpi itu berulang kali mendatangi Risa sampai tiga kali berturut-turut. Mimpi yang pertama dan kedua wajah wanita nya masih samar-samar, ketika mimpi yang ketiga kali nya baru jelas wanita nya siapa yaitu mantan pacar nya Agil.
Risa : "Sayang adek beneran muak dan capek dengan mimpi adek. Lebih baik sayang jujur aja sama adek dari pada adek cari bukti sendiri."
Agil : "Abang beneran gak ada selingkuhin sayang, itu cuma bunga tidur aja."
Risa : "Kalau sampai mimpi itu beneran terjadi. Kita benaran bubar ya. Soalnya gak ada yang bisa adek pertahan dari diri Abang, pertama Abang udah melanggar larangan adek, yang kedua keluarga Abang yg gak adek suka."
Risa tidak bisa tinggal diam, ia segera mencari bukti. Menghubungi mantan Agil yang ada di dalam mimpi nya yaitu Mulan. Risa nge DM Mulan di Instagram nya.
Risa : "Hallo, aku Risa mantan nya Agil. Kita boleh bertukar cerita?"
Mulan : "Boleh."
Risa : lewat WhatsApp aja ya biar lebih enak. Berapa nomor kamu?"
Mulan : "0822XXXXXXXX."
Mereka pun bercerita via telepon WhatsApp. Mulan menceritakan kisah awal pertemuan nya dengan Agil sampai gagal nya rencana pernikahan mereka. Tidak puas rasa nya bercerita di WhatsApp akhir nya mereka sepakat untuk ke cafe. Risa yang menjemput Mulan karena Mulan tidak punya kenderaan.
Mulan : "Aku gak nyangka lah story yang di post sama Agil itu kamu. Aku kirain wanita lain. Balikan lagi kalian ternyata."
Risa : "Iya kami balikan lagi."
Mulan : "Kamu tahu gak pas waktu kami masih pacaran waktu itu, dia nya selalu muji-muji kamu, bilang kamu itu selalu ada untuk dia dan gak pelit. Gak pernah nuntut apa-apa ke dia. Kalau aku emang akui aku nya pelit pas dia pinjam uang aku. Anak kesehatan kamu kan?"
Risa : "Iya aku anak kesehatan."
Mulan : "Nah benar berarti kamu orang nya. Dia bilang kalian putus karena kamu ingin fokus ke CPNS dan orang tua kamu larang kamu pacaran."
Risa : "Iya itu semua benar. Jadi kalau kamu putus nya karena apa?"
Mulan : "Kami putus karena perselisihan sama keluarga nya, kurang cocok bagi aku."
Risa : "Itu juga yang mau aku ceritakan, karena kita sama-sama korban dari Agil."
Mulan : "Memang apa yang dia bilang ke kamu tentang aku?"
Risa : "Banyak. Dia bilang kamu itu anak nya liar sampai pernah hubungi teman nya yang sudah menikah, terlalu banyak cowok yang kamu respon, dan dia bilang kamu itu lancang orang nya."
Mulan : "Lancang bagaimana maksudnya?"
Risa : "Lancang ke mama nya Agil. Kata nya kamu sok akrab sama mama nya sampai bilang kenapa ibuk gak balas chat Mulan pas kamu kerumah nya di hari lebaran."
Mulan : "Iisss sumpah lah, aku aja gak ada nomor mama nya, bisa pula ada cerita seperti itu. Terus apa lagi yang dia bilang."
Risa : "Kamu nuntut dia belikan paket internet dan kado ulang tahun, sampai dia titip ke teman kamu biar bisa dibawa kerumah kamu di Rokan hilir."
Mulan : "Tentang paket itu iya tapi kalau tentang kado itu nggak. Yang jam tangan itu kan?"
Risa : "Iya jam tangan."
Mulan : "Aku aja gak tau kalau dia nya ngasih jam tangan ke aku disaat itu."
Risa : "Wah berarti Agil tipikal orang yang menjelekkan mantan nya ketika sudah putus ya."
Mulan : "Tapi kalau kamu gak ada di jelekin nya, malah di puji-puji nya kamu di depan aku. Kamu anak kesehatan loh, kenapa kamu mau sama dia yang kerja sedot WC? Aku aja malas. Anak kesehatan itu cocok nya sama abdi negara."
Risa : "Aku gak peduli bagaimana bentuk dia, pekerjaan dia, sekalipun pekerjaan nya kotor. Yang aku lihat itu kerja keras nya, tanggung jawab nya. Lagian kerjaan nya masih halal. Entah lah kalau besok aku memang mendapatkan suami abdi negara."
Mulan : "Jadi kamu mau coba tes CPNS lagi?"
Risa : "Iya dong, sampai dapat pokoknya, haha."
Mulan : "Lebih baik kamu gak usah sama dia lagi, cari aja yang lebih baik. Kalau aku boleh jujur, Agil adalah pria yang aku cintai, tapi secinta nya aku sama dia, aku gak mau terima dia lagi."
Risa : "Kenapa begitu? Kalau seandainya dia mengajak kamu nikah dan uang yang kamu minta sudah ada bagaimana?"
Mulan : "Karena keluarga nya, kecuali dia nya mau menuruti semua yang aku bilang, baru aku mau terima dia kembali."
Risa : "Yaudah kalau gitu kita pulang lagi ya sudah pukul 10 malam, belum lagi antar kamu kerumah kakak kamu yang jalan nya sepi."
Mulan : "Oh iya kita selfie dong, pakai hp kamu ya, nanti kirim ke aku."
Risa : "Oke"
Risa dan Mulan mulai meninggalkan cafe, biaya minum di cafe Risa yang bayar. Risa pun mengantarkan Mulan kerumah kakak nya. Di malam itu sengaja Risa menghubungi Agil di jam 12 malam untuk mengecek apakah nomor Agil sibuk. Dugaan Risa pun benar, Agil sedang menelepon Mulan.
Risa : Agil nelepon kamu ya?"
Mulan : "Iya nih." (Kirim bukti telponan)
Risa : "Udah sering Agil seperti ini?"
Mulan "Udah beberapa kali lah bahkan sampai subuh telponan nya."
Pandangan Risa menghitam, benda yang Risa lihat berputar-putar, kondisi Risa tidak terkendali setelah mendapatkan semua fakta dari Mulan. Saking stress nya Risa muntah disertai badan dingin dan menggigil. Berhari-hari Risa tidak nafsu makan. Akan tetapi hebat nya Risa bisa menyembunyikan itu semua dari orang tua nya dan tetap kelihatan ceria, namun ketika sendirian Risa melampiaskan rasa sedih dan kecewa nya di dalam kamar.
Risa nangis sejadi-jadinya tanpa suara, dan itu terasa sangat sakit dan sesak di dada. Setelah meluapkan emosi nya, Risa scroll sosmed dan mendapatkan petunjuk.
BALAS DENDAM
------------------------------------------------------------------
Risa memantau mereka berhari-hari, Risa masih menunggu apakah mereka sadar dengan perbuatan mereka atau semakin menjadi.
Risa : "Sebenarnya aku belum putus dari Agil, aku sengaja dekatin kamu dan ajak kamu ketemuan untuk mencari seluk beluk Agil dan keluarga nya."
Mulan : "Tapi semenjak bulan puasa kemarin Agil bilang nya dia gak punya pacar."
Risa : "Dia bohongin kamu."
Mulan : "Terus mau kamu apa?"
Risa : "Aku mau kamu jangan pernah gatal ke pacar orang, jangan komentarin story pacar orang. Jika Agil yang hubungi kamu jangan kamu respon. Bisa?"
Mulan : "Kalau kami masih sering komunikasi itu hak kami, lagian kalian belum menikah."
Risa : "Oop jawaban dari wanita jalang seperti itu ya. Kamu masih mau pakai cara baik aku atau cara jahat?"
Mulan : "Terserah kamu apa yang mau kamu buat."
Risa : "Oke ditunggu ya."
Mulan telah salah menantang seorang Risa yang bisa melakukan apapun tanpa takut dengan resiko apa pun. Tidak lama kemudian muncul lah sebuah postingan foto Agil dan Mulan, dengan tulisan Pria pulu-pulu dan wanita jalang sangat lah cocok. Postingan itu sudah dilihat oleh ratusan orang, Risa selalu aktif di media sosial, jadi tidak heran jangkauan postingan nya bisa luas bahkan sangat luas.
Risa : "Sudah di lihat postingan nya? Haha, aku masih baik dan adil loh, bukan muka kamu saja yang aku posting, muka Agil juga."
Mulan : "Ooh gitu, iya atur aja, kan kamu panitia nya."
Risa : "Iya ini sudah aku atur. Kamu mau aja jadi selingkuhan nya Agil, padahal dulu pas kamu minta mahar tinggi dia suruh kamu jual diri kan?"
Mulan : "Iya, terus apa lagi?"
Risa : "Nggak ada, silahkan jadi tong sampah ya. Eh tapi makasih loh ya berkat kamu aku bisa melepaskan Agil."
Mulan : "Iya ini sudah aku pungut dia, mungkin sebentar lagi kami menikah."
Risa : "Oh iya? Bagus dong. Haha."
Mulan yang begitu tenang kelihatan dari luar ternyata berkecamuk di dalam nya. Sosial media yang selalu public kini dirubah menjadi akun pribadi, serta melaporkan kejadian itu ke keluarga besar nya. Risa pun di serang sama beberapa kakak kandung nya.
Kakak Mulan : "Jangan kau sebut lagi adek aku wanita jalang."
Risa : "Hahaha mengadu juga ya ternyata Risa ke kakak-kakak nya. Sebutan wanita jalang itu memang cocok untuk adek kakak yang gatal. Dia pun mengakui dan bahkan bangga."
Kakak Mulan : "Asal kamu tahu kami tidak pernah merestui hubungan mereka. Pertama kali Agil datang kerumah aku dan dia salamin aku, aku tolak."
Risa : "Tapi adek kamu sangat mencintai Agil, pengakuan dia secara langsung ke aku. Tapi aku kasihan lihat dia yang disuruh jual diri karena minta mahar tinggi. Kata Agil itu sangat tidak cocok dengan kehidupan nya."
Kakak Mulan : "Haram bagi aku adek aku nikah sama tukang sedot WC. Adek aku berkelas, jadi pasangan kami semua juga berkelas."
Risa : "Wiiiihh sombang banget ya keluarga wanita jalang ini. Pekerjaan sedot WC itu tetap halal, kau tidak boleh menghina sebuah pekerjaan. Adek kau dan pasangan kalian semuanya berkelas? Berkelas dari mana? Dari lubang pipet? Haha."
Kakak Mulan : "Memang kami berkelas."
Risa : "Udah lah sakit perut aku dari tadi ketawa, inti nya sadar diri aja ya, berkaca."
Kakak Mulan : "Kalau kau bilang lagi sebutan wanita jalang/murahan ke adek aku, aku laporin ke polisi."
Risa : "Laporin aku tidak takut. Emang nya orang seperti kalian sanggup laporin aku? Hahaha. Aku tunggu ya."
Kakak Mulan : "Oke."
Risa sangat yakin bahwa keluarga Mulan tidak akan sanggup dan tidak akan berani untuk melaporkan Mulan ke polisi. Karena mereka sadar bahwa Risa tidak bisa di lawan, akhirnya mereka meneror Agil.
Agil : "Udah puas kau buat aku malu dan buat aku di teror sama keluarga nya Mulan?"
Risa : "Nggak ah biasa aja rasanya. Lagian malu nya sekarang ya, pas waktu lagi selingkuh kenapa gak malu?"
Agil : "Aku gak ada selingkuh."
Risa : "Haha nggak selingkuh ya telfonan dan video call dari tengah malam sampai subuh sama dia."
Agil : "Memang gak ada. Aku cuma temanan aja sama dia, kalau aku suka sama dia udah dari lama aku ajak dia balikan tapi ini gak ada."
Risa : "Yaudah balikan aja sama dia sekarang, kalau perlu nikahin dia."
Agil : "Enak kau suruh aku nikahin dia setalah apa yang kau buat ke aku."
Risa : "Tentang keluarga nya? Minta maaf saja dengan tulus ke mereka, pasti di terima."
Agil : "Aku gak akan nikahin dia. Kau tu peka lah jadi orang, aku seperti ini karena kau, aku selalu mikirin mood kau, tapi kau jarang ngertiin aku."
Risa : "Apapun alasan nya Agil yang nama nya selingkuh tetap salah. kamu selingkuhin aku itu tanda kamu gak bahagia sama aku, jadi untuk apa di lanjutin."
Agil : "Aku bahagia sama kau, kalau aku gak bahagia gak mungkin aku bertahan selama ini sama kau. Asal kau tahu wanita yang paling aku cinta itu kau. PAHAM GAK KAU HAA. Gimana lagi cara nya aku jelasin ke kau ni."
Risa : "Kau kau kau aja lah terus. Bulshit dengan cinta. Kamu sudah berani melanggar pantangan aku."
Agil : "Iya karena aku masih sakit hati lihat tingkah kau. Udah jujur orang dibilang bulshit."
Risa : "Kalau kamu sakit hati karena aku posting yaudah aku minta maaf. Tapi kalau balikan seperti dulu maaf aku gak bisa."
Agil : "Mudah kali kau minta maaf. Terserah kau lah."
Risa mulai berpikir, jika hanya memutuskan Agil dengan hal perselingkuhan saja pasti akan terulang kembali kisah cinta mereka. Akhirnya Risa masih melanjutkan strategi nya yaitu membuat kebencian Agil bertambah besar ke Risa, agar tidak ada lagi kata balikan/CLBK untuk kesekian kali nya.
Risa : "Gimana rasa nya setelah kejadian ini terjadi? Masih mau merasa tidak bersalah dan bilang tidak selingkuhin aku?"
Agil : "Iya aku sadar aku salah, kita perbaiki lagi ya, Abang janji akan berubah gak akan ulangi lagi."
Risa : "Oke. Tapi hubungan kita bukan untuk menikah ya, adek mau fokus tes CPNS tahun ini."
Agil : "Iya tapi tolong adek berubah dengan sifat mood adek yang jelek itu."
Risa : "Iya Oke."
Beberapa hari setelah mereka baikan, Risa menemui mama nya Agil untuk berbicara empat mata.
Risa : "Assalamualaikum."
Mama Agil : "Walaikumsalam, masuk Risa."
Risa : "Bagaimana dengan kesehatan ibuk?"
Mama Agil : "Alhamdulillah udah baikan, hanya kaki ini saja rasanya masih sakit."
Risa : "Iya buk efek dari patah tulang waktu itu buk."
Mama Agil : "Iya Risa. Jadi kesini mau cerita apa?"
Risa : "Sebelum Risa cerita, Risa mau nanya, apa ada Agil cerita tentang hubungan kami buk?"
Mama Agil : "Agil itu orang nya gak pernah cerita apa-apa, dia anak nya memendam sendiri kalau ada masalah, sama mudah emosi kalau kami nanya ada masalah apa."
Risa : "Heem gitu ya buk. Tapi kami baik-baik saja buk. Risa mau nanya tentang uang pernikahan buk."
Mama Agil : "Nah itu salah nya Agil, Agil gak ada cerita ke kami, terus nentuin angka nya hanya kalian berdua kan, aturan nya harus persetujuan dari keluarga kami. Kami keluarga besar."
Risa : (terus ibuk pikir keluarga aku kecil gitu, gak tahu aja seberapa besar keluarga aku, haha) "Iya buk, tapi yang mau menikah kan kami, Agil pun setuju dengan angka yang Risa minta, dan kata Agil keluarga nya gak ada yang membantu. Tentang tabungan nikah itu juga merupakan komitmen nya Agil buk biar gak sia-sia lagi kami pacaran nya."
Mama Agil : "Tapi di adat kami bukan kami yang nanggung semua nya, kami hanya nanggung mahar dan isi kamar saja. Pelaminan, seserahan, isi dapur atau uang belanjaan itu kami gak nanggung."
Risa : "Wah jauh banget ya buk perbedaan dengan kami orang Melayu. Laki-laki Melayu yang nanggung semua biaya buk. Agil ngasih segitu ke Risa hanya pas-pasan diluar bahan dapur atau catering. Jadi dari Risa membantu biaya catering."
Agil : "Kami biasa nya hanya mengasih 10 atau 20 juta, 20 juta itu saja belum tentu bisa kami kasih ke wanita. Si Sabrina saja dikasih 10 juta, kami minta naikin lagi dia nya gak bisa, dan karena saling cinta tetap di lanjutkan pernikahan mereka. Jadi kalau beneran cinta gak minta banyak. Kami pun besok mau nya juga buat acara disini."
Risa : "Yang untuk acara pertama saja Agil sudah ngepas biaya nya buk dan sudah pusing, apalagi ditambah buat acara dua kali buk."
Mama Agil : "Itu pandai-pandai dia saja besok."
Risa : (Ngeri juga ni kalau di lanjutin pernikahan nya, udah deh yang penting dapat point untuk topik kebencian) "Baik lah buk, kalau begitu Risa pamit dulu ya buk. Assalamualaikum."
Mama Agil : "Walaikumsalam."
Agil tidak tahu kalau Risa menjumpai mama nya, mama nya lah yang menyampaikan ke Agil.
Agil : "Sayang kerumah Abang tadi?"
Risa : "Iya kenapa emang nya sayang?"
Agil : "Kenapa bicara sama mama Abang, Abang yang paham dengan keluarga Abang sendiri, nanti yang ada adek tersinggung."
Risa : "Ya gak apa bang, biar adek paham."
Agil : "Terus apa yang adek dapatkan setelah bicara sama mama Abang?"
Risa : "Karena adek cinta sama Abang, adek mau dikasih berapa saja sama Abang."
Agil : "Abang gak yakin keluarga adek mau seperti itu. Yang ada abang dan keluarga abang kena usir."
Risa : "Itu biar jadi urusan adek ya. Sebelum abang dan keluarga abang datang sudah adek handle duluan, jadi gak ada cerita usir mengusir."
Hari demi hari hubungan mereka semakin intens, sifat bucin Agil semakin terlihat serta kecemburuan Agil semakin besar. Momen seperti ini yang di tunggu oleh Risa.
Risa : "Sayang bisa gak di hapus followers dan following sayang wanita yang sekira nya gatal, dan bisa merusak hubungan kita, termasuk semua mantan sayang."
Agil : "Iya nanti abang hapus."
Risa : "Sekarang sayang."
Agil : "Iya sayang." (Agil mulai menghapus satu persatu orang yang ingin di hapus nya)
Risa : "Pegal kan sayang? Haha siapa suruh follow orang terlalu semangat sampai jumlah ribuan, yang follow sayang aja masih ratusan, sangat tempang. Instagram dan tiktok ya sayang."
Agil : "Iya sayang. Sabar ya tangan abang lagi capek kerja tadi pagi."
Risa : "Iya, tapi si Putri kenapa sayang hapus? Dia kan bukan mantan sayang."
Agil : "Nggak ada abang malas aja berkomunikasi lagi sama teman SD."
Risa : "Hem iyalah sayang."
Pendaftaran CPNS sudah dibuka kembali. Risa segera mencari formasi yang sesuai dengan jurusan nya serta lokasi yang di minati nya. Ada lima instansi yang terbuka sesuai jurusan nya, namun ia harus memilih satu instansi saja dari lima instansi yang ada.
Sebenarnya Risa kurang fokus pada CPNS di tahun ini, di karena kan ujian hidup yang bertubi-tubi menghampiri Risa. Pertama kegagalan nya dalam percintaan, yang kedua merawat kakak nya yang sedang sakit keras, yang ketiga mengurus segala urusan dirumah serta kantin, dan yang ke empat sibuk dengan persiapan umroh mama nya Risa. Segala cobaan itu membuat Risa sangat lelah, namun ia harus tetap kuat karena ia satu-satu nya yang bisa di harapkan.
Ungkapan isi hati Risa, "Aku harus kuat, aku gak boleh sakit, kalau bukan aku siapa lagi yang bisa melakukan ini semua. Tolong bantu hamba melewati ini semua ya Allah. Tolong sembuhkan kakak hamba dan selamatkan pulang pergi umroh mama, dan jika hamba selalu di gagalkan dalam percintaan, untuk kedepan nya engkau sukseskan karir dan percintaan hamba ya Rab. Aamiin yarabal'alamin."
Keluarga Risa kembali melakukan kegiatan sosial nya bersama yayasan panti asuhan. Mereka memberikan beberapa sembako dan kebutuhan sehari-hari anak panti di sana.
Risa : "Besok sayang bisa temanin adek belanja dan antarkan ke panti asuhan?"
Agil : "Bisa sayang, tapi Abang masuk siang sekitar jam dua jadi sebelum itu kita udah pulang ya sayang."
Risa : "Iya sayang, rencana nya pagi belanja nya, sebelum orang sholat Jumat kita udah di panti asuhan."
Agil : "Oke sayang."
Besok pagi nya Risa sudah sampai dirumah Agil. Akan tetapi Agil belum siap karena sibuk mengurusi ayam.
Risa : "Yah sayang belum siap nanti kita terburu-buru pulang nya."
Agil : "Iya ini Abang mau siap-siap lagi, sebentar saja kok sayang. Tunggu ya."
Risa : "Iya sayang."
Agil pun telah siap, mereka pun pamit ke mama nya Agil.
Agil : "Kita isi minyak mobil dulu ya sayang."
Risa : "Iya sayang, oh iya ini uang minyak nya."
Agil : "Apalah sayang ni, biar aja pakai uang Abang."
Risa : "Tapi Risa gak enak sayang."
Agil : "Sama pacar sendiri gak enak."
Risa : "Yaudah nanti setelah selesai dari panti kita makan siang dulu dan adek yang bayar."
Agil : "Iya terserah sayang."
Selama perjalanan dan belanja mereka asik memilih barang yang mana saja yang harus di beli seperti beras, mie, telor, sabun, barang keperluan mandi, jajanan dan buah-buahan.
Tiba lah mereka di panti asuhan dan langsung disambut oleh pimpinan panti dan anak-anak disana. Risa menyampaikan amanat dari keluarga nya untuk meminta doa agar penyakit kakak Risa hilang dan umroh mama nya lancar. Setelah itu Risa berfoto bersama dengan mereka, Agil yang mengabadikan momen tersebut.
Urusan di panti asuhan telah selesai, Agil dan Risa pulang dan mencari tempat makan siang. Begitu nikmat tempat makanan yang di pilih Risa, namun mereka tidak bisa berlama-lama disana karena Agil harus segera berangkat ke tempat kerja. Sesampai nya di rumah Agil, Risa tidak lupa untuk memberikan beberapa buah ke mama nya Agil.
Risa : "Makasih ya sayang sudah temanin adek dan selalu ada untuk adek."
Agil : "Sama-sama sayang, sayang pulang nya nanti hati-hati ya. Abang berangkat kerja dulu."
Risa : "Iya sayang, nanti jangan lupa dikabari pas udah sampai."
Agil : "Iya sayang. Assalamualaikum."
Risa : "Walaikumsalam." (Saling cium tangan)
Risa jenuh dengan keadaannya dan butuh makanan yang bisa mengembalikan mood nya, yaitu makan mie Aceh bersama Agil. Namun kondisi malam ini sedang hujan lebat.
Risa : "Sayang, adek udah siap, adek tunggu sayang di teras rumah ya."
Agil : "Oke sayang."
Agil selalu menanyakan keadaan kakak nya Risa, begitu peduli nya Agil, namun ia tidak bisa menjenguk secara langsung karena restu yang telah rusak.
Risa : "Sayang lihat deh kita baru sampai di tempat ini hujan nya berhenti, kalau tahu gitu pakai motor kita sayang."
Agil : "Nggak apa-apa sayang, sekalian kita keliling Pekanbaru."
Risa : "Oke sayang dengan senang hati."
Setiap momen bersama Agil selalu di posting oleh Risa, namun yang kali ini Risa sembunyikan dari keluarga nya. Tujuan utama Risa hanya ingin memanaskan hati Mulan. Benar saja Mulan terpancing dengan postingan Risa, ia selalu menyindir Risa dengan quotes galau dan sok ketegaran nya.
Ujian hidup Risa sudah terlewati satu persatu dengan baik, kakak nya sudah sehat dan mama nya kembali ke tanah suci dengan selamat. Kini Risa sudah bisa lebih fokus ke tes CPNS serta jadwal belajar sudah lebih terarah. Namun rasa gugup dan takut dengan kegagalan itu selalu muncul di benak Risa.
Risa : "Sayang, kalau seandainya adek gak lolos lagi tes CPNS tahun ini, adek mau kerja di luar negeri."
Agil : "Sayang mau tinggalin Abang? Sayang tau kan kalau Abang gak bisa jauh dari sayang, harus berkabar terus sama sayang, kalau sayang disana gak jamin kita tetap bersama."
Risa : "Ya Gimana sayang, pikiran adek sudah mentok. Status adek belum berubah menjadi menikah, terus karir disini belum jelas."
Agil : "Ini kan Abang tetap berusaha kumpulin uang sayang."
Risa : "Hem iyalah sayang."
Semenjak Agil meminta uang tabungan nikah, Risa sudah tidak bersemangat lagi bahkan tidak pernah menanyakan sudah berapa banyak terkumpul. Karena tujuan Risa saat ini bukan lagi untuk menikah dengan Agil, melainkan fokus ke karir nya.
Fokus nya Risa dengan CPNS membuat komunikasi antara mereka renggang, untuk ketemuan pun sudah tidak bisa lagi, bahkan mereka sudah tiga bulan tidak bertemu. Selama tidak bertemu Agil banting tulang mencari uang sampai tiga pekerjaan sekaligus di kerjakan nya dalam satu minggu, yaitu kerja di PT Tissue, sedot WC dan Maxim.
Risa : "Abang kenapa cari uang seperti ini kali, waktu tidur cuma satu jam, badan sampai sakit-sakit, seperti banyak banget yang Abang nafkahin."
Agil : "Abang seperti ini karena ingin mengumpulkan uang nikah."
Risa : "Abang mau nikah sama siapa?"
Agil : "Sama adek lah, sama siapa lagi?"
Risa : "Bukan nya waktu itu adek bilang kita gak ada niatan untuk menikah lagi? Abang nikahin aja wanita lain, jangan adek."
Agil : "Adek kenapa lagi tiba-tiba seperti ini?"
Risa : "Adek udah berusaha maafin Abang dan melupakan perselingkuhan itu, namun nyata nya tidak bisa."
Agil : "Maafin Abang sayang. Abang kan gak ada buat seperti itu lagi, Abang udah disibukkan dengan sayang dan pekerjaan, setiap pergi dan pulang kerja selalu video call sayang dan kabarin sayang kan, mau tidur pun juga gitu."
Risa : "Nggak tau lah bang, yang jelas begitu lah perasaan adek sekarang ini."
Agil : "Udah kita jangan kelahi ya, jangan ucapin hal yang tidak-tidak."
Risa tidak bisa meninggalkan Agil disaat itu karena Risa benar-benar butuh fokus untuk tes CPNS nya, jika iya meninggalkan Agil disaat itu pikiran nya dapat di pastikan buyar.
Agil : "Sayang sampai kapan seperti ini terus, kapan kita bisa bertemu?"
Risa : "Sabar sayang, akhir tahun ini kita ketemu."
Agil : "Lama lagi sayang, Abang udah kangen."
Risa : "Iya tahu sayang, tapi sabar sayang. Meskipun kita tidak bertemu kan masih bisa video call."
Agil : "Beda rasa nya sayang, mau nya ketemu langsung."
Selama proses tes CPNS Risa tidak pernah memberi tahu Agil kapan ujian nya dan hasil nya seperti apa. Ia sengaja melakukan itu agar ia tidak di ikat atau pun terikat oleh Agil. Rencana Risa setelah ia sudah positif lolos, ia akan benar-benar meninggalkan Agil jika Agil membuat ulah lagi. Benar saja kejadian itu terjadi disaat Risa sudah dipastikan lolos CPNS.
Agil : "Sayang kenapa posting wajah sayang di sosmed? Hapus gak!"
Risa : "Kenapa memang nya? Adek kan pakai mukenah disitu dan gak ada lihatin aurat. Lagian adek udah lama banget menonaktifkan sosmed, jadi sekali ini adek posting wajah adek apa salah nya?"
Agil : "Tapi Abang gak suka, atau adek sengaja mancing pria lain?"
Risa : "Mancing apa ni, bukan Abang yang suka mancing wanita sampai selingkuh di belakang adek? Adek gak suka di kekang."
Agil : "Itu kan kemarin, kenapa masih adek bahas?"
Risa : "Tapi itu membuat adek terngiang-ngiang bang. Sekarang ini Abang nikahin aja dia ya. Fokus ke Mulan dan keluarga Abang yang benalu itu.
Agil : "Asli kali ini aku benci sama kau. Kau boleh hina aku tapi jangan keluarga aku."
Risa : "Lah salah emang nya aku bilang seperti itu, kan emang iya keluarga kamu benalu, uang yang kamu dapat dan kamu belikan ke aset tapi gak atas nama kamu, atas nama adek kamu. Adek kamu Sabrina itu gak tau diri, pas dia nikah kamu bantuin, tiba kita yang mau nikah di gangguin."
Agil : "Kau tau dengan anak berbakti ke orang tua gak?"
Risa : "Berbakti atau bodoh? Adek kau Sabrina itu janda dan mau nikah lagi, apa jamin aset kau atas nama dia akan aman-aman saja? Aku juga berbakti ke orang tua aku, semua uang aku kasih ke mereka, tapi aset atas nama aku. Jadi kalau aku sama kau apa dapat nya cuma untuk benih anak aja? Aku gak mau anak aku besok terlantar."
Agil : Terserah kau lah, jangan pernah kau kerumah aku lagi."
Agil memblokir Risa dari semua sosial media. Hubungan mereka kali ini benar-benar tidak bisa di selamatin lagi. Namun Agil memfitnah Risa ke teman-teman nya bahwa Risa meminta mahar 100 juta. Putri lah tempat curhat nya dan itu membuat Risa speechless, karena ternyata Agil semunafik itu. Agil melakukan itu juga karena memang sudah tabiat nya menjelekkan mantan serta sudah positif nya Risa tidak akan mau kembali kepada nya.
Kini Risa lebih merasa bebas tanpa ada rasa sakit hati dan kekangan dari Agil. Ia fokus pada pekerjaan dan karir nya. Menggapai semua cita-cita dan mewujudkan wish list nya satu persatu. Kesuksesan nya sekarang berkat usaha dan kegigihan nya serta doa dari orang tua dan keluarga nya. Sedangkan kehidupan Agil Risa tidak mempedulikan nya lagi ibarat sudah mati rasa.
Ternyata benar dengan kalimat meninggalkan seseorang yang kita cintai karena keluarga itu sangat menyakit kan. Dulu hanya sekedar membaca nya saja, namun kalimat itu kini Risa alami bagai mawar hitam.
_TAMAT_
Comments
Post a Comment